kemdiknas.go.id – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) resmi berubah nama menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik kabinet hasil perombakan, Rabu (19/10/2011) pagi, di Istana Negara, Jakarta.

Sesuai Keppres No.59/P/Tahun 2011, Mendiknas Mohammad  Nuh resmi berganti jabatan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Kepemimpinannya di Kemdikbud dibantu dua wakil menteri, yaitu Musliar Kasim untuk bidang pendidikan Wiendu Nuryanti  untuk bidang kebudayaan.

Menteri Nuh mengatakan, ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Yang pertama adalah ingin nilai budaya melekat dalam proses pendidikan kita,” ujarnya ketika menggelar jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Rabu  (19/10/2011) siang.

Kedua, Kemdikbud ingin menumbuhkan kecintaan anak Indonesia terhadap nilai budaya. Ia memberi contoh apresiasi anak terhadap museum. Menurut dia, kehadiran museum belum bisa menjadi daya tarik bagi anak untuk mempelajari sejarah atau nilai budaya. Museum belum bisa memunculkan nilai atraktif.

Tujuan yang terakhir, Kemdikbud berusaha menggali warisan budaya yang belum ditemukan. Saat ini, warisan budaya Indonesia yang telah diangkat menjadi warisan budaya dunia antara lain batik, wayang, keris dan angklung. Ke depan, diharapkan akan bertambah warisan budaya Indonesia yang dikenal masyarakat dunia.

Saling mengisi

Adapun Musliar Kasim mengatakan, penyatuan visi pendidikan dan kebudayaan ke dalam satu kementerian harus bisa saling mengisi. “Anak didik harus punya kecerdasan yang baik, tapi juga memiliki karakter budaya Indonesia,” tuturnya.

Sedangkan Windu, yang juga Guru Besar UGM mengatakan, akan memprioritaskan terselesaikannya cetak biru pembangunan nasional kebudayaan. “Tujuan cetak biru itu untuk jadi panduan, berisi berbagai kebijakan ke depan, 15 atau 20 tahun ke depan.” Dalam cetak biru tersebut akan dijabarkan strategi dan program untuk pembangunan nasional kebudayaan. (Lian/www.kemdiknas.go.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini