Kuliah-Umum-MEA-2-April-2
Kuliah Umum MEA 2015 yang digelar di auditorium Kampus Dompak, dipadati oleh ratusan mahasiswa FE UMRAH. f.Adi Pranadipa

Tanjungpinang- Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar Kuliah Umum bertajuk “Meraih Manfaat Masyarakat Ekonomi ASEAN: Meningkatkan kesiapan civitas akademika”, bertempat di Aula Kampus UMRAH Dompak, Kamis(2/4/2015). Acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi UMRAH, serta jajaran pimpinan FE UMRAH.

Narasumber Kuliah umum ini, Kepala Sub Direktorat Kerjasama Ekonomi ASEAN, Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Lingga Setiawan menuturkan bahwa Kementerian Luar Negeri sangat mengapresiasi sambutan dari Universitas terhadap Sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang menjadi program Kementerian Luar Negeri.

Moderator yang memandu jalannya Kuliah umum, Winata Wira, SE, M.Ec sebelum memandu Kuliah Umum sedikit menjelaskan bahwa di Kepri ini integrasi Ekonomi dengan negara tetangga sebenarnya sudah berlangsung. Integrasi Ekonomi dengan Singapura dan malaysia sudah berlangsung sejak lama. Dengan letak yang saling berdekatan, banyak peluang yang bisa ditangkap oleh civitas akademika UMRAH.

“Poin dari kuliah umum ini adalah bagaimana civitas akademika UMRAH, khususnya Fakultas Ekonomi dapat meraih manfaat untuk dapat berdaya dalam menghadapi MEA” ujar Winata Wira. Lalu dia mempersilahkan Narasumber, Lingga Setiawan untuk memaparkan materi kuliah umum.

Dalam paparannya, Lingga Setiawan menyampaikan bahwa proses integrasi Ekonomi di negara ASEAN sebenarnya sudah lama, sejak tahun 1982. Puncaknya adalah pelaksanaan MEA 2015 ini.

“Para pemimpin ASEAN sepakat untuk membangun pilar Ekonomi ASEAN yang menjadi MEA ini. Tak hanya pilar ekonomi yang dibangun, tetapi juga pilar politik dan sosial budaya” ungkap Lingga dalam paparannya.

Kuliah-Umum-MEA-2-April-1

Kemudian lanjut dia, integrasi Ekonomi tanpa Dukungan politik dan sosial budaya masyarakat  ASEAN tentu tidak akan terwujud dengan kuat. Politik Keamanan diperlukan untuk menciptakan kestabilan kemanan kawasan ASEAN. Pilar-pilar ini memudahkan ASEAN untuk terintegrasi menjadi suatu komunitas.

“Sering dibicarakan dimana-mana tentang dampak yang akan dialami Indonesia dalam MEA ini, namun dampaknya masih jauh” ujar Lingga.

Menurutnya harapan yang hendak dicapai dalam MEA ini adalah; memudahkan arus barang dan mobilitas masyarakat ASEAN, memudahkan proses industri, serta mempermudah arus investasi. lalu dia menjelaskan mengenai sektor apa saja yang terintegrasi dengan MEA.

“Sektor otomotif, Perikanan, pertanian, produk-produk kayu, telekomunikasi,  textil dan pakaian menjadi industri unggulan Indonesia dalam menghadapi MEA ini” papar Lingga.

Khusus untuk Kepri, lanjutnya. Kedekatan dengan Singapura dan Malaysia menjadi nilai tambah. “Misalnya supply barang dari Malaysia dan Singapura tentu lebih dekat dan mudah” jelas Lingga. Namun agar tidak mengurangi kecintaan terhadap produk Indonesia, kearifan lokal harus tetap dijaga.(dip)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini