umrah.ac.id- Pencapaian visi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) sebagai universitas terkemuka berbasis kemaritiman tentu mesti didukung oleh sarana dan prasarana riset yang memadai dan berkelas dunia. Sejalan dengan hal tersebut, program studi Budidaya Perairan (BDP) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) UMRAH kini sudah memiliki perangkat riset Mass Embryo System dan Aquatic Research System.

img_1561

Senin, (22/2/2016) merupakan hari dimana perangkat-perangkat kelas dunia ini diuji coba. Uji coba yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa BDP FIKP UMRAH ini turut disaksikan oleh rektor UMRAH, Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc serta Dekan FIKP UMRAH, Dr. Bustami.

Uji coba ini didampingi langsung oleh Martin Kennedy pendiri dari MBK Installation Ltd., selaku vendor dan Instalator dari perangkat Mass Embryo System dan Aquatic Research System ini. Martin juga merakit dan memberikan pelatihan bagaimana Perangkat ini dioperasikan.

Perangkat ini bekerja dengan cara melakukan manipulasi ekosistem dengan menggabungkan berbagai alat yang dapat mengontrol kondisi kualitas air untuk pembenihan ikan air tawar maupun air laut.

Wiwin Kusuma, Ketua program studi BDP FIKP UMRAH kepada umrah.ac.id mengatakan bahwa dengan hadirnya perangkat ini dapat mendukung pencapaian visi Program Studi BDP UMRAH.

“Dengan pemanfaatan maksimal, sudah tentu akan berkontribusi besar dalam pencapaian visi program studi BDP UMRAH untuk menjadi program studi terkemuka dalam pengembangan IPTEK Budidaya Laut Di Indonesia Bagian Barat Pada tahun 2035” Ujar Wiwin.

Selain itu, lanjut dia, dengan hadirnya peralatan ini juga dapat menunjang kegiatan praktikum mahasiswa serta riset dosen. Komoditi riset yang akan dikembangkan oleh Program Studi BDP UMRAH diantaranya Kuda Laut, Ikan Bawal Bintang, Kakap, Kerapu, Gonggong, Kepiting dan masih banyak lagi komoditi lokal Kepulauan Riau yang potensial.

Dalam kesempatan yang sama, Martin Kennedy, selaku pihak vendor menjelaskan bahwa perangkat yang dimiliki UMRAH ini adalah dua perangkat yang berbeda, namun saling berhubungan.

Perangkat yang pertama, Z-Hab System merupakan perangkat penyimpanan budidaya kuda laut (Zebrafish Seahorse) yang menghemat waktu dan memberikan kemudahan dalam pelacakan hasil eksperimen dibanding sistem penyimpanan ikan konvensional. Kemudian perangkat yang kedua, Mass Embryo Production System (MEPS), yang dirancang untuk memproduksi embrio dalam jumlah besar untuk drug screening, eksperimen toksikologi, atau pembiakan ikan.

Untuk Indonesia, menurut Martin baru UMRAH yang pertama memanfaatkan peralatan-peralatan yang sudah awam digunakan di Eropa. “UMRAH merupakan pelopor dalam hal ini, semoga dengan hal ini UMRAH dapat mengembangkan inovasi riset budidaya perairan (Aquatic Research) dengan menggunakan perangkat-perangkat kelas dunia ini” Ucap Martin.

(BDP/FIKP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini