Senggarang -Jurusan teknik Elektro Universitas Maritim Raja Ali Haji (TE UMRAH) mendapat kunjungan kehormatan seorang sahabat lama,  Associate Professor Martin Henz dari Singapura,Selasa(26/9/2017). Martin adalah tenaga pengajar di Design Centric Program (DCP) dan Direktur University Scholar  Program (USP) di National University of Singapore (NUS).

Kunjungan Martin ke UMRAH kali ini adalah untuk berbincang mengenai kerjasama Proyek Taksi Laut bertenaga Surya (Solar Water Taxi Project) UraNus untuk diaplikasikan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Target moda transportasi laut tenaga surya ini adalah jarak tempuh 15 menit untuk sekali perjalanan.

Proyek ini memberi laluan kepada mahasiswa DCP NUS dan TE UMRAH untuk salig kolaborasi sebagai pelaksana dengan yang berlandaskan pola pembelajaran Experiental Learning, dimana mahasiswa atau mahasiswi yang terlibat akan langsung diajak terjun ke lapangan untuk mempraktekkan hasil teori pembelajaran di kelas.

Agenda pertama dimulai dengan kunjungan lapangan pada Selasa pagi ke lokasi pembuatan kapal kayu di daerah Bintan untuk memberikan informasi mengenai pembuatan kapal kayu tradisional.

Martin Hertz berdiskusi dengan pengrajin kapal kayu tradisional

Kemudian pada Sore harinya dilaksanakan rapat di jurusan TE UMRAH yang  dipimpin oleh Eko Prayetno, S.T .,M.Eng, Ketua Jurusan TE sekaligus Project Director, dan dihadiri oleh Anton Hekso S.T.,M.Si sebagai Head of Project Designer dan Deny Nusyirwan, S.T.,M.Sc dari Kantor Hubungan Internasional (International Relation Office).

Dalam rapat telah disepakati ihwal spesifikasi UraNus dan sekaligus menekankan bahwa proyek berbasis students experiental learning ini juga mengutamakan knowledge transfer kepada mahasiswa untuk dapat melestarikan kemampuan pembuatan kapal kayu khas melayu (malay wooden boat) yang didukung dengan kemampuan akademik dalam mempergunakan perangkat lunak (Software) didalam pola pembelajaran.

Perangkat lunak yang digunakan adalah Autodesk dan Solidwork untuk analisis dalam merancang purwarupa (prototype), lalu MaxSurf untuk menyimulasikan aliran gelombang akibat bentuk kapal yang dirancang serta  Ansys untuk analisis kemampuan (structure analysis) struktur kapal.

Ketua Jurusan Teknik Elektro UMRAH sebelumnya, Rozeff Pramana, S.T.,M.T melihat akan pentingnya membekali mahasiswa dengan kemampuan menggambar teknik, sebab itulah sejak di semester awal di TE,  mata kuliah menggambar teknik sudah termasuk didalam kurikulum.

Seperti yang dikemukakan oleh Martin didalam rapat bahwa Mahasiswa DCP NUS menggunakan software Autodesk dan Solidwork dalam mendesain, sebab itu kemampuan mahasiswa UMRAH ini merupakan nilai tambah ( added value) yang akan sangat berguna untuk mereka yang akan terlibat langsung di proyek UraNus.

Eko Prayetno sangat menyambut gembira dan anstusias dengan tawaran kerjasama tersebut. Lelaki kelahiran kijang yang menamatkan S1 Sistem Perkapalan di ITS dan S2 di Marine Engineering UTM ini, juga meyakinkan bahwa jurusan teknik elektro siap ikut serta untuk proyek yang ditawarkan oleh Martin Henz.

Deny Nusyirwan dari kantor hubungan internasional UMRAH, anak jati Tanjungpinang yang pernah menimba pengalaman bekerja di BMW AG Munich Jerman dan pernah menjadi tenaga pengajar di DCP NUS memandang kesempatan ini sebagai titik awal untuk proses internasionalisasi di UMRAH.

“Dimana mahasiswa akan bekerja sama secara tim dan berkoordinasi dengan mahasiswa asing untuk mencapai sebuah tujuan yang sama dan menciptakan sebuah international learning experience” katanya.

Dalam rapat sore itu juga diputuskan untuk bahan utama pembuatan kapal menggunakan serat fiber kelapa (Bio Compound Coconut Fiber Ship). Untuk mempersiapkan Sumber Daya Mahasiswa (SDM) dan meningkatkan kemampuan Dosen UMRAH dalam pembimbingan Proyek-proyek terkait Bio Compound Ship untuk masa yang akan datang, dalam waktu dekat, jurusan teknik elektro berencana akan mengundang seorang ahli pembuat dari kapal bambu dari Surabaya yang sudah mendapatkan rekor MURI untuk saling berbagi pengetahuan dalam proses pembuatan kapal in 

Anton Hekso, dosen lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya dengan senang hati akan mengundang dosen beliau tersebut. Martin Hertz juga menyambut antusias dan merencanakan akan mengajak beberapa mahasiswa DCP NUS untuk menghadiri acara tersebut.

Rozeff Pramana mengatakan bahwa segenap dosen jurusan teknik elektro memiliki komitment dan keinginan yang besar untuk mengembangkan TE UMRAH, terutama menjadi unggul di bidang elektro kemaritiman.

Menurut lelaki lulusan S2 Telekomunikasi dari Trisakti ini melihat kesempatan ini sebagai sebuah kerjasama yang positif. Upaya ini juga akan sangat membantu arah penelitiannya yang sejak awal sudah diarahkan kepada elektro kemaritiman. 

Rozeff yang sudah menginisiasi pengembangan sistem hybrid ramah lingkungan di transportasi laut akan bertanggung jawab dalam seluruh sistem kelistrikan dan elektronik di project UraNus ini.

Martin Hertz berdiskusi dengan rektor dan dosen TE UMRAH

Pagi esoknya Rabu(27/9/2017), Martin Hentz bertemu dengan Rektor UMRAH, Prof. Syafsir Akhlus dan Wakil Rektor UMRAH, Prof. Rayandra Asyhar. Sebelum menuju ke pelabuhan untuk kembali ke Singapore, Martin dan dosen-dosen TE UMRAH menyempatkan diri untuk mampir ke Bintan Expo dan menyantap Mie Tarempa. (IRO/TE)

Penulis : Deny Nusyirwan
Editor Teks : Adi Pranadipa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini