TANJUNGPINANG – Dr. Inggriani Liem dalam Pemaparannya di hadapan para dosen jurusan Teknik Informatika, sabtu (20/10) menyampaikan bahwa idealnya dalam satu Fakultas itu memiliki kelompok keahlian karena dosen itu semestinya bukan menginduk kepada jurusan tetapi menginduk kepada fakultas. Menurut Dosen STEI ITB ini, Pemerintah masih menganggap Jurusan itu organisasi dengan sistem buka tutup.
“ Kalau Lulusan suatu jurusan itu sudah tidak diperlukan lagi maka jurusan tersebut bisa-bisa ditutup. Nah kalau ditutup, Dosennya mau kemana setelahnya? ” Kata Perempuan yang menamatkan Studi Doktoralnya De L’Universite de Grenoble I Prancis ini.
“Disinilah Kelompok Keahlian berperan, jadi ketika jurusan baru dibuka, dosen dalam kelompok keahlian dibawah fakultas bisa ditempatkan untuk mengajar di jurusan yang baru asal sesuai dengan kompetensinya” Ujar Dr. Inggriani.
Di sisi lain, kata Dr. Inggriani, sebenarnya sistem Buka tutup ini tidak boleh. “Namun saya sudah capek mengingatkan Pemerintah” ungkapnya dalam Workshop Hibah Dikti Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi Jurusan Teknik Informatika yang memasuki hari kedua di Hotel Aston Tanjungpinang .
Ia menekankan bahwa kelompok keahlian harus memberikan makna kepada jurusan. “ Sekarang Jurusan Teknik Informatika umrah mesti berfikir hendak kemana? dan kurikulumnya nanti akan mengacu kepada siapa ? apakah mengacu kepada ITB atau ITS, harus dituliskan nanti dalam profil Kurikulum yang sudah disusun nanti” Ujarnya.
Lebih Lanjut lagi Dr. Inggriani mengatakan nantinya mahasiswa setelah lulus nanti akan diarahkan kepada job possesion apa? Misalnya Database Administrator, maka harus disusun Body Of Knowledge yang mengarah kesana.
“Dalam menyusun kurikulum berbasis Kompetensi, harus memikirkan Ciri apa saja Nantinya dalam Kompetesi Jurusan Teknik Informatika UMRAH, nah kemampuan kompetensi itu yang akan dirumuskan dalam bentuk Mata kuliah” Paparnya.(dip)