sumber: ITB

Bandung, umrah.ac.id – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sepakat menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kesepakatan kerja sama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor UMRAH, Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc dengan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. bertempat di Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari No. 64 Bandung, Senin (23/9/2019)

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman antara Fakultas Teknik UMRAH dengan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB tentang kerjasama penelitian dan implementasi penggunaan energi terbarukan untuk aliran listrik bagi daerah yang terisolasi dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan kualitas hidup masyarakat.

Hadir dari pihak Fakultas Teknik UMRAH, Dekan FT UMRAH, Ibnu Kahfi Bachtiar, S.T., M.Sc., serta dari pihak STEI ITB, Dekan STEI ITB, Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng.,

Rektor Umrah, Prof. Dr. Syafsir dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dan berterima kasih kepada ITB atas terselenggaranya kerja sama tersebut. Ia berharap, dengan adanya kerja sama ini membuat sumber daya manusia yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau dapat berkembang pesat dan kedua belah pihak bisa saling mengembangkan energi terbarukan dan juga di bidang transportasi, khususnya di Kepulauan Riau.

Sebagai universitas yang tergolong baru menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Umrah ingin menunjukkan kontribusi bagi Indonesia. Selain itu pula, Umrah juga ingin mendapat pengalaman dari ITB guna merealisasikan pengembangan daerah di Kepulauan Riau.

“Untuk kedepannya, Umrah tidak hanya ingin menjalin kerjasama hanya dengan STEI ITB saja, melainkan pula akan bekerjasama dengan fakultas atau sekolah lain yang terdapat di ITB,” ujar Rektor Umrah.

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah dalam hal ini menyambut baik dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bersama ini, karena menurutnya energi itu sangat penting bagi kehidupan di zaman sekarang. “Saat ini kita memasuki era 4.0 yang mana jika kita hidup tanpa adanya sumber listrik maka tidak akan ada kehidupan seperti saat ini,” ucapnya.

Disampaikan Prof. Kadarsah, Indonesia memiliki tiga sumber daya alam (SDA) utama yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik, mineral, hidrokarbon, dan terbarukan. SDA mineral dapat berupa batubara, uranium, dll. Sementara SDA hidrokarbon meliputi minyak bumi dan gas, juga SDA terbarukan seperti air, angin, dan matahari. “Merupakan sebuah anugerah tersendiri karena ketiga SDA tersebut terdapat di Kepulauan Riau,” ujarnya.

“Banyak negara asing berkepentingan terhadap sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, khususnya mineral dan hidrokarbon, tetapi sumber daya alam terbarukan tidak dapat dimanfaatkan pihak asing. Oleh karena itulah, Indonesia dianggap sebagai negara mandiri karena adanya energi baru dan terbarukan,” tambahnya.

Bentuk kerja sama ini dinilai sangat penting untuk saat ini dan masa depan. Prof. Kadarsah sendiri berharap semoga bentuk kerja sama ini dapat mencapai lingkup yang lebih luas. ITB sendiri akan siap untuk berkolaborasi kembali bersama Umrah, bukan hanya di bidang sumber daya saja, tapi juga pada bidang-bidang lainnya. (UMRAH/ITB)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini