TANJUNGPINANG – Kelangkaan Hand Sanitizer (Cairan Penyanitasi Tangan) di masa merebaknya Pandemi global COVID-19 ini berimbas juga di Tanjungpinang.

Menanggapi eskalasi dampak dari kekurangan stok Cairan Penyanitasi Tangan di Tanjungpinang, Fakultas Ilmu Kelauatan dan Perikanan (FIKP) UMRAH berinisiatif untuk meracik Cairan Penyanitasi Tangan sendiri berbahan alami yang direncanakan untuk diproduksi secara masal.

Dr. Agung Dhamar Syakti, Dekan FIKP UMRAH kepada editor www.umrah.ac.id mengatakan bahwa pihaknya berinisiasi untuk meracik Cairan Penyanitasi Tangan yang umum, namun juga mempertimbangkan dampak penggunaan pada pengguna maupun ketersediaan bahan dasar dari cecair pembersih tangan.

Komposisi bahan yang terkandung pada Cairan Penyanitasi Tangan yang diracik hampir 96 persen berbahan alami

“Produk ini kita beri nama Sea Almond Spray (SAS) Hand sanitizer” ujar Agung. Sea Almond sendiri jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti Ketapang, terminalia Catappa.

Komposisi SAS Hand sanitizer ini campuran zatnya adalah alkohol akhir 2,5 – 5 persen, karena 95 persennya air. Zat aktif utamanya adalah daun ketapang. Daun ketapang ini sendiri mengandung flavonoid, tannin, dan lain lain sampai squalene yang berpotensi memecah membran sel bakteri atau harapannya pembungkus virus,” tambah Agung

Alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, phenolic, glycoside, dan alkane hydrocarbons sangat berpotensi mendisrupsi membran sel bakteri. Nah pada daun ketapang terkandung sekitar 20 persena bahan tersebut.

“Keunggulannya adalah dapat dibuat secara rumahan khususnya di Kepri dimana pohon ketapang tersebar luas dan yang digunakan adalah daun ketapang kering yang sudah gugur.” jelasnya.

Tidak hanya itu, yang lebih penting kita tidak perlu risau dengan kendala kelangkaan bahan yang 100 persen industrial sebagaimana bahan dasar hand sanitizer pada umumnya dimana alkohol hampir 96,5 persen, Glicerol dan Hidrogen Peroxida menurut peraih Doktor bidang Kimia Analitik dari Universitas Aix Marseille, Perancis itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini