TANJUNGPINANG – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) berhasil mendorong inventornya dalam menghasilkan inovasi berupa oven pengering teripang hybrid. Inovasi yang dikemas dalam skema prototype tersebut kini dapat dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Lingga yang fokus dalam pembudidayaan teripang.

Rozeff Pramana, S.T, M.T selaku inventor oven pengering teripang dari UMRAH itu menjelaskan bahwa perjalanan dalam mewujudkan oven itu cukup panjang, sejak 2020 hingga kini oven hasil inovasinya itu telah mengalami beberapa kali transformasi. Hal tersebut dikarenakan adanya penyesuaian berdasarkan kebutuhan masyarakat.

Dijelaskan olehnya hybrid yang dimaksud pada oven pengering teripang itu merupakan bentuk kolaborasi sumber energi yang digunakan dalam pengoperasian oven tersebut yakni yang bersumber dari Gas dan Listrik. Mengapa demikian? Rozeff menerangkan bahwa Kepri merupakan wilayah maritim yang terdiri dari pulau-pulau, sehingga tidak semua wilayah dapat tersedia listrik ataupun gas secara terus menerus. Hal itulah yang mendorong dirinya mendesain oven pengering dengan sumber 2 energi.

Dirinya mencontohkan di Desa Benan, Kabupaten Lingga merupakan Desa yang produktif untuk budidaya teripang, namun wilayah itu tidak dialiri listrik selama 24 jam, sehingga oven pengering teripang hybrid sangat cocok untuk diandalkan oleh pembudidaya disana.

Tidak hanya di Desa Benan, Pemkab Lingga kini memanfaatkan oven tersebut untuk kebutuhan pembudidaya teripang di Desa Teban. Hal tersebut merupakan implementasi kerja sama antara UMRAH dan Pemkab Lingga yang telah dijalin.

Menurut Rozeff, Pemkab Lingga sendiri saat ini menginginkan adanya inovasi oven pengering berkapasitas besar yang dapat digunakan untuk berbagai varian tidak hanya teripang. Merespon permintaan itu, saat ini dirinya tengah merancang apa yang dibutuhkan Pemkab Lingga.

Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc selaku Kepala LPPM UMRAH menyampaikan bahwa saat ini UMRAH membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak terutama dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Seperti Kabupaten Lingga yang telah fokus mengandalkan teripang sebgai produk unggulannya, mungkin Kabupaten/Kota lain di Kepri ini bisa juga menentukan produk unggulan hasil perikanannya untuk dapat diolah dan dipasarkan. Nah kita sebagai perguruan tinggi dapat membantu dalam penerapan teknologinya,” ucap Henky

Selain itu dirinya juga menghimbau kepada inventor-inventor UMRAH lainnya agar dapat lebih banyak dan aktif melakukan publikasi hasil-hasil inovasinya diberbagai media. Karena menurutnya Pemkab Lingga sendiri mengetahui oven pengering teripang buatan UMRAH melalui media yang di searching di kanal website.

Oven pengering teripang hybrid buatan UMRAH itu telah mendapat pengakuan dari salah seorang penggunanya di Desa Teban, Lingga. Baik itu dari sisi durasi waktu yang dibutuhkan dalam mengeringkan teripang maupun cara penggunaan oven itu sendiri.

“Alhamdulillah, saat ini kami tidak perlu menunggu lama lagi untuk mengeringkan teripang. Biasa butuh waktu 10 sampai 15 hari dicuaca yang cerah, sekarang dengan menggunakan oven ini hanya butuh waktu 10 hingga 15 jam saja. Penggunaan oven inipun sangat mudah dan menjadi solusi bagi kami masyarakat di daerah pulau-pulau,” ucap Jun salah seorang pengguna oven buatan UMRAH di Desa Teban, Kabupaten Lingga.

Liputan: Rendi A. Saputra/Humas UMRAH | Foto: Istimewa