TANJUNGPINANG – Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Untuk pertama kalinya, tim mahasiswa UMRAH berhasil lolos dalam pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Rabu (16/7).
Tim yang diketuai oleh Danyi Aprizal, mahasiswa Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Teknologi Kemaritiman (FTTK), berhasil menembus ketatnya seleksi dengan mengusung ide usaha berbasis agribisnis bertajuk “Budidaya Jamur Tiram: Agro Tiram Madani.” Program ini akan dilaksanakan dalam skema usaha bertumbuh dari April hingga November 2025 secara daring melalui platform SIM P2MW.
Bersama Danyi, tim ini terdiri atas Faizurrahman (S1 Ilmu Pemerintahan), Sigih Ardiansyah (S1 Akuntansi), dan Muhammad Yusuf Muhadzib (S1 Ilmu Hubungan Internasional), dengan pembimbing dosen Nolan Efranda, M.Kom. dari Program Studi Teknik Informatika.
“Lolosnya tim ini menjadi tonggak sejarah bagi UMRAH. Ini adalah kali pertama mahasiswa UMRAH memperoleh pendanaan dari program P2MW,” ungkap Danyi. Ia juga menceritakan bahwa pencapaian ini memiliki arti mendalam baginya karena sebelumnya telah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sebanyak empat kali namun belum berhasil lolos. Melalui P2MW, Danyi dan tim membuktikan bahwa konsistensi serta kepercayaan terhadap potensi lokal seperti jamur tiram bisa menjadi dasar usaha nyata.
Program P2MW yang dikelola oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, merupakan program strategis yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda yang mandiri, berdampak, dan berkelanjutan. Melalui pendekatan berbasis praktik, program ini menjadi wadah pembelajaran kewirausahaan yang aplikatif dan kontekstual.
Setelah menerima pengumuman resmi kelolosan, tim segera menyusun rencana aksi dengan melakukan perapian legalitas usaha, revisi anggaran, hingga penguatan strategi produksi dan pemasaran. Dalam proses tersebut, bimbingan intensif dari dosen pembimbing turut memperkuat fondasi manajerial dan teknis tim.
Nolan Efranda, M.Kom. selaku pembimbing, mengapresiasi kekuatan kolaboratif tim lintas disiplin. “Keterlibatan mahasiswa dari berbagai latar belakang teknik, pemerintahan, akuntansi, dan hubungan internasional memperkaya dimensi usaha mereka. Aspek teknologi, keuangan, dan strategi komunikasi diintegrasikan dengan sangat baik,” jelasnya.
Danyi, yang menjadi penggerak utama tim, dinilai sukses menjembatani ide-ide dari berbagai bidang ke dalam model usaha yang aplikatif dan berkelanjutan. Ia berharap keberhasilan ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMRAH lainnya. “Ini bukan sekadar tentang budidaya jamur tiram, tetapi tentang membuktikan bahwa kegigihan dan kolaborasi bisa membuka peluang usaha dan kemandirian mahasiswa,” tutupnya.
KONTRIBUTOR: Danyi Aprizal – Mahasiswa FTTK
EDITOR: Rendi A. Saputra – Humas UMRAH