UMRAH Siap Jadi Tuan Rumah KPDI ke-16 Tahun 2025, Angkat Isu Transformasi Perpustakaan di Era AI

TANJUNGPINANG – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) bersiap menjadi tuan rumah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-16, yang akan diselenggarakan pada 19 hingga 21 Agustus 2025 di Trans Convention Centre, Hotel Aston Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Senin (28/7).

Mengusung tema “Transformasi Digital: Peluang, Tantangan, dan Kesiapan Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan,” KPDI ke-16 akan menjadi forum nasional yang mempertemukan para praktisi perpustakaan, akademisi, pengambil kebijakan, peneliti, serta pelaku teknologi informasi untuk membahas arah dan masa depan dunia perpustakaan digital dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh UMRAH melalui UPA Perpustakaan, bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau (DPK Kepri), serta berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Forum Perpustakaan Digital Indonesia (FPDI).

“Persiapan saat ini terus kami matangkan, mulai dari teknis pelaksanaan, susunan acara, hingga koordinasi antarinstansi. Kami ingin memastikan KPDI-16 tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga berdampak nyata dalam pengembangan ekosistem literasi digital di Indonesia,” ujar Dhani Akbar, S.S., M.A, selaku Ketua Panitia Pelaksana KPDI-16 dan Kepala UPA Perpustakaan UMRAH.

Menurut Dhani, KPDI tahun ini tidak hanya akan menjadi ruang diskusi, tetapi juga wahana pertukaran pengetahuan, inovasi, dan penguatan jejaring antar pemangku kepentingan di bidang literasi digital.

Rangkaian kegiatan KPDI-16 direncanakan meliputi:

  • Seminar nasional dan panel diskusi bersama narasumber ahli dari dalam dan luar negeri
  • Lokakarya peningkatan kapasitas pustakawan dan pengelola perpustakaan digital
  • Pameran teknologi informasi dan inovasi layanan perpustakaan
  • Pertemuan jejaring (networking session) antar institusi
  • Wisata literasi dan budaya lokal Kepulauan Riau

Dhani menambahkan bahwa transformasi digital dalam dunia perpustakaan tidak hanya menyangkut penyediaan infrastruktur, namun juga menuntut perubahan pola pikir, peningkatan kompetensi, serta semangat kolaborasi lintas sektor.

“Perpustakaan harus menjadi pusat pengetahuan berbasis teknologi yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkapnya.

KPDI-16 terbuka untuk masyarakat umum, pustakawan, akademisi, mahasiswa, dan seluruh stakeholder pendidikan yang memiliki perhatian pada perkembangan perpustakaan digital dan literasi informasi.

Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme pendaftaran dan agenda lengkap kegiatan akan segera diumumkan melalui laman resmi KPDI-16.

KONTRIBUTOR: Anggun – UPA Perpustakaan
EDITOR: Rendi A. Saputra – Humas UMRAH

Scroll to Top