TANJUNGPINANG – Sebanyak 1.284 mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) resmi dilepas untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Kegiatan pelepasan dilangsungkan pada hari Jum’at (1/8) di halaman Gedung C Kampus UMRAH Dompak, dimulai sejak pukul 07.00 WIB.
Kegiatan tersebut secara resmi dilepas oleh Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, yang hadir bersama Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA, serta unsur Forkopimda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Mahasiswa Diharapkan Menjadi Solusi di Tengah Masyarakat
Dalam sambutannya, Rektor UMRAH Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA menekankan pentingnya peran mahasiswa KKN sebagai agen perubahan di tengah masyarakat kepulauan yang memiliki kompleksitas geografis dan sosial.
“Berangkat dari tema Sinergi Masyarakat Kepulauan, mahasiswa diminta hadir sebagai solusi. Dengan critical thinking, kolaborasi, dan solusi yang dimiliki, pecahkanlah permasalahan yang ada. Jaga integritas, jaga nama baik kampus, dan jadilah patriot yang memberi akses informasi dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Rektor Agung.
Pesan Gubernur Kepri: Mahasiswa UMRAH adalah Permata Biru Negeri
Gubernur Kepri, melalui sambutan yang dibacakan oleh Sekda Kepri Drs. Adi Prihantara, MM, menitipkan pesan agar mahasiswa UMRAH mampu menjadi generasi emas Kepri yang inovatif dan solutif dalam membangun masyarakat.
“Manfaatkan keberadaan kalian sebagai penyejuk, pemecah masalah, dan jaga marwah almamater kampus serta nama baik daerah,” pesannya.
Tiga Pesan Penting Menteri Transmigrasi RI
Dalam arahannya, Menteri Transmigrasi RI menyampaikan apresiasi atas kontribusi UMRAH dalam pembangunan wilayah kepulauan. Ia menyebut UMRAH sebagai mercusuar maritim nusantara, yang terus membangun wawasan global dengan akar lokal.
Dalam konteks nasional, ia menyampaikan tiga pesan penting kepada mahasiswa KKN, khususnya yang ditempatkan di Rempang-Galang, Kota Batam:
- Pahami arti penting investasi sebagai jalan pembangunan daerah tanpa sumber daya alam melimpah. Mahasiswa diminta menjaga iklim yang kondusif, menghadirkan ruang dialog, dan membangun kepercayaan masyarakat.
- Jadilah penyambung lidah kebijakan nasional, bukan sekadar pengamat. Mahasiswa harus mampu menjelaskan arah pembangunan dengan bahasa yang membumi dan solutif.
- Hindari pusaran isu sensitif, dan hadir sebagai katalisator yang menyejukkan. Mahasiswa KKN diharapkan benar-benar berkontribusi dalam pendidikan, penguatan gotong royong, dan pengabdian di tengah masyarakat.
“Hari ini kalian sedang menapaki jalan pengabdian yang dahulu dilalui oleh Raja Ali Haji. Bangunlah kepercayaan rakyat, bukan untuk mencari panggung, tapi menguatkan hati mereka,” pesan Menteri.
Menyebar di 50 Titik, Menjangkau 3 Kabupaten/Kota
KKN UMRAH 2025 akan berlangsung selama 1 bulan, mulai 1 hingga 31 Agustus 2025. Sebanyak 69 kelompok mahasiswa akan tersebar di 50 desa/kelurahan, yang mencakup Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, dan Kota Batam.
UMRAH Jalin Kerja Sama Strategis dengan Kementerian Transmigrasi
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Transmigrasi RI dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen Velix Vernando Wanggai dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UMRAH, Dr. Suryadi, S.P, M.H., disaksikan langsung oleh Menteri Transmigrasi RI serta Rektor UMRAH.






Hadirkan Kolaborasi Pemerintah, Tokoh, dan Akademisi
Acara pelepasan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Sekda Kota Tanjungpinang, Perwakilan Pangkogabwilhan I, Perwakilan Kajati Kepri, Perwakilan Bupati Bintan, para Wakil Rektor dan Dekan se-UMRAH, Dosen Pembimbing Lapangan KKN, serta tokoh masyarakat, adat, pemuda, dan civitas akademika UMRAH.
Narasi: Rendi A. Saputra – Humas UMRAH
Foto: Kia & Dinie – Siswa PKL Kehumasan