Jakarta, Senin (31 Januari 2011)–Universitas Maritm Raja Ali Haji (Umrah) Provinsi Kepulauan Riau segera berstatus negeri. Upaya ini atas usul pihak yayasan dengan dukungan dari pemerintah daerah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Ditjen Dikti Kemdiknas) mendampingi proses perubahan status dengan mempertimbangkan kesiapan operasional, kelengkapan sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM), dan program studi yang ditawarkan.
“Lahan sudah memadai, bangunan-bangunan awal sudah ada, dan jalur akademik sudah dianalisa dan memadai,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal usai menyaksikan penandatanganan naskah serah terima aset berupa tanah kampus Umrah dan SDM antara Gubernur Kepulauan Riau H. Muhammad Sani dengan Direktur Jenderal Dikti Kemdiknas Djoko Santoso di Gedung Kemdiknas.
Fasli menyampaikan, proses selanjutnya untuk mendapatkan status negeri yaitu mendapatkan persetujuan penerimaan aset bersih, yang sudah bersertifikat oleh Kementerian Keuangan. Selain itu, persetujuan dari kelembagaan PTN baru dengan SDM yang nanti akan ditransformasikan bagi yang memenuhi syarat menjadi pegawai negeri sipil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta dari Badan Kepegawaian Negara.
Djoko menyampaikan, angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan tinggi hampir mencapai 18,5 persen. Dia menyebutkan, kenaikan satu persen APK setara dengan 213 ribu kursi baru mahasiswa. Ditargetkan, pada 2014 mencapai 25%.”Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah membuat universitas dengan mutu yang baik,” katanya.
Djoko mengatakan, saat ini Provinsi Kepulauan Riau belum memiliki universitas negeri. Dia berharap, dalam waktu tidak terlalu lama segera memiliki universitas negeri. “Dengan penyerahan aset ini, Kementerian menunjukkan dukungan agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Sani menyebutkan, saat ini UMRAH memiliki sebanyak 4.596 mahasiswa pada sembilan program studi, yang dibimbing oleh 147 dosen. Dia menyebutkan, pembangunan kompleks kampus sampai saat ini mencapai 80 persen. “Dengan total dana 50 milyar diharapkan pada 2011 ini sudah selesai. Kalau tahun ini sudah menjadi negeri, tahun ini (Umrah) juga sudah memiliki kampus,” katanya.(dip/humasdikti)