TANJUNGPINANG – Tim dosen dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait implementasi perangkat pemantauan kualitas air di Hatchery D-Marine Aquaculture. Di Ruang Rapat lantai 3 Gedung Ismeth Abdullah-Satu Gurindam, Kampus UMRAH Dompak. Jumat (13/9/2024).
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari itu (13-15/9) merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek Tahun 2024. Melalui judul Implementasi Perangkat Pemantauan Kualitas Air pada Kolam Pendederan Ikan Kerapu Cantang untuk Meningkatkan Produktivitas Budidaya yang bertujuan untuk membantu pengelola Hatchery D-Marine dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya ikan menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT).
Tim pengabdian itu dipimpin oleh Hollanda Arief Kusuma, S.IK., M.Si., dosen dari Jurusan Teknik Elektro, dengan keahlian di bidang IoT. Beliau didampingi oleh Henky Irawan, S.Pi., M.P., M.Sc., ahli budidaya perairan, dan Angga Reni, S.Pi., M.Si., yang berfokus pada pengelolaan sosial ekonomi perikanan. Tim itu juga turut melibatkan dua mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro, yakni Anggarudin dan Juwita Margaretta, yang ikut serta berkontribusi sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset.
Dalam keterangannya, Hollanda Arief Kusuma menjelaskan pentingnya penggunaan teknologi IoT dalam sektor perikanan. “Dengan teknologi ini, kita dapat memantau kualitas air secara real-time dan membuat keputusan lebih cepat dan tepat untuk menjaga kualitas lingkungan hidup ikan. Ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya ikan,” ujarnya.
Henky Irawan menekankan pentingnya menjaga kualitas air sebagai faktor utama dalam mencegah penyakit dan mendukung pertumbuhan ikan, sementara Angga Reni menggarisbawahi peran data yang dihasilkan perangkat tersebut untuk mendukung praktik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Perangkat pemantauan kualitas air yang digunakan dalam program itu mampu memberikan data real-time terkait suhu, pH, dan oksigen terlarut di dalam kolam. Hal tersebut memungkinkan pengelola untuk segera mengambil langkah preventif guna menjaga kesehatan ikan kerapu cantang. Para peserta yang terdiri dari 10 anggota Hatchery D-Marine Aquaculture terlihat antusias mengikuti pelatihan tersebut dan berdiskusi secara interaktif mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaan kolam pendederan.
Pemilik Hatchery D-Marine, Dharmadani Gegono, menyampaikan apresiasinya atas inovasi yang diperkenalkan oleh UMRAH. “Teknologi ini sangat membantu kami dalam menjaga kualitas air di kolam pendederan. Kami bisa memantau kondisi air secara real-time dan segera bertindak jika diperlukan. Ini jelas akan meningkatkan produktivitas dan kesehatan ikan kami,” ujarnya.
Kegiatan itu diakhiri dengan komitmen dari tim dosen UMRAH untuk terus memberikan pendampingan teknis kepada Hatchery D-Marine dalam menerapkan teknologi tersebut. Diharapkan, inovasi yang diciptakan dapat menjadi contoh bagi perusahaan budidaya perikanan lainnya di Indonesia dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha budidaya ikan.
Laporan: Tim PKM; Rendi A. Saputra (Humas UMRAH) | Foto: Istimewa