BINTAN – Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc (Dosen Budidaya Perairan UMRAH) memperkenalkan kegiatan penanaman mangrove yang menyenangkan bagi mahasiswa generasi Z sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan habitat kehidupan laut yang berkelanjutan. Kegiatan itu merupakan hasil dari pengalaman dan riset panjang Henky dalam bidang konservasi mangrove sejak tahun 2012, serta inovasinya dalam memadukan kegiatan konservasi, edukasi, dan wisata untuk keberlanjutan ekosistem mangrove. Salah satu hasil riset terbarunya yang menjadi dasar kegiatan itu adalah “Hydroponic Rhizophora sp Saplings Significantly Improve Effectiveness and Efficiency of Mangrove Planting,” yang dapat diakses secara online. (6/10/2024).
Kegiatan itu juga merupakan bagian dari implementasi proyek yang mendapatkan penghargaan prestisius IVLP Impact Awards 2024 dari Bureau of Educational and Cultural Affairs, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Proyek yang berjudul “Introducing Fun Mangrove Planting Activities for Gen Z University Students as an Effort to Increase Sustainable Marine Life Habitat” itu diakui memiliki potensi besar dalam menciptakan dampak berkelanjutan di tingkat lokal.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik lingkungan, 100 mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dari berbagai program studi turut serta dalam kegiatan itu. Henky Irawan, sebagai ahli Budidaya Perairan, berkolaborasi dengan tiga dosen lain: Dr. Dony Apdillah, M.Si (Ilmu Lingkungan), Mirza Ayunda Pratiwi, S.E., M.Sc (Bisnis Digital), dan Nola Ritha, S.T., M.Cs (Teknik Informatika). Kolaborasi tersebut sangat relevan dengan era revolusi industri 5.0, yang menempatkan teknologi dan bisnis digital dalam upaya konservasi.
Acara penanaman mangrove dilaksanakan di Desa Sebong Lagoi, bekerja sama dengan kelompok Mangrove Bintan Lestari Conservation, sebuah komunitas yang berfokus pada ekowisata berbasis edukasi dan konservasi. Sebanyak 2.500 anakan mangrove berhasil ditanam di lahan seluas 1 hektar.
Selain itu, para mahasiswa turut memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan kegiatan itu kepada masyarakat luas. Mereka memposting video kegiatan ke Facebook, Instagram, dan TikTok dengan tanda pagar #generasinelayanpintar, yang telah mendapat banyak respons positif dari warganet.
Mirawaty, salah satu pendiri Mangrove Bintan Lestari Conservation, menyatakan bahwa sejak upaya konservasi dimulai pada 2018, hasil laut di daerah tersebut semakin melimpah berkat tumbuhnya pohon mangrove. Ia berharap bahwa aksi penanaman 2.500 mangrove tersebut akan semakin memperkuat ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kegiatan itu tidak hanya berfokus pada konservasi lingkungan, tetapi juga menginspirasi generasi muda dan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dan pantai.
Laporan: Rendi A. Saputra | Foto: Istimewa