TANJUNGPINANG – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun desa binaan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kepulauan Riau” bersama Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. Kegiatan itu berlangsung di Hall Galeri Tamadun Maritim, Gedung Satu Gurindam-Ismeth Abdullah, Kampus UMRAH Dompak. Sabtu (25/1).
Dalam forum itu, Prof. Abdul Haris menyampaikan materi tentang kebijakan strategis pembangunan desa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Beliau menyoroti desa sebagai pilar pemerataan pembangunan nasional serta tantangan yang dihadapi, termasuk rendahnya daya saing ekonomi desa, keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, serta kesenjangan infrastruktur. “Desa merupakan unit terkecil yang menjadi fundamental pertumbuhan nasional. Melalui kolaborasi multipihak dan inovasi teknologi, desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi inklusif,” jelasnya.
Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA, turut memaparkan peran strategis UMRAH dalam mendukung pembangunan desa berkelanjutan di Kepulauan Riau. “UMRAH memprioritaskan kolaborasi lintas fakultas melalui riset dan pengabdian masyarakat untuk memajukan desa binaan. Dengan prinsip proaktif, inklusif, dan berdampak, kami siap menjadi mitra strategis dalam pembangunan wilayah pesisir,” ungkapnya.
FGD yang dipandu oleh Kepala LPPM UMRAH, Wahyudin, S.Pi, M.Si, Ph.D., itu dihadiri oleh pejabat universitas, fakultas, dosen, mahasiswa, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perguruan tinggi se-Kepulauan Riau. Diskusi berlangsung dinamis, membahas strategi membangun desa binaan berbasis potensi lokal, termasuk pengelolaan sumber daya maritim, inovasi teknologi, dan diversifikasi ekonomi berbasis komunitas.
Melalui kegiatan tersebut, UMRAH semakin mengukuhkan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang berkontribusi langsung pada pembangunan berkelanjutan, khususnya di kawasan pesisir Kepulauan Riau. (RAS/Humas)
