Dr. Nina Andriani: Dari Laboratorium Kanazawa ke Kampus UMRAH, Membawa Pulang Ilmu untuk Negeri

You are currently viewing Dr. Nina Andriani: Dari Laboratorium Kanazawa ke Kampus UMRAH, Membawa Pulang Ilmu untuk Negeri

oleh Adi Pranadipa

Kanazawa, Jepang – Di sebuah laboratorium kimia di Kanazawa University, Jepang, Dr. Nina Andriani, Dosen Pendidikan Kimia FKIP UMRAH, sibuk mengoperasikan seperangkat alat sintesis polimer. Tangannya lincah memindahkan larutan kimia dari satu tabung ke tabung lainnya, sementara matanya fokus pada layar komputer yang menampilkan data hasil eksperimen. Suara mesin sentrifugasi dan aroma bahan kimia memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang khas dari dunia riset. Di sinilah, selama tiga tahun, Dr. Nina menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengejar gelar PhD (doktoral) dalam bidang kimia organik dan sintesis.

Kini, setelah menyelesaikan studinya dengan sukses, Dr. Nina akan kembali ke Indonesia dengan segudang pengalaman dan rencana besar untuk mengembangkan pendidikan kimia di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Bagaimana perjalanan akademiknya di negeri sakura? Apa yang ia pelajari dari budaya riset di Jepang? Dan bagaimana ia berencana mengintegrasikan pengalaman tersebut ke dalam pengajaran di UMRAH? Mari kita simak kisah inspiratifnya.

Perjalanan Akademik di Negeri Sakura

Dr. Nina Andriani memulai perjalanan akademiknya di Kanazawa University dengan tekad yang kuat. “Syukur alhamdulillah, semua proses studi saya lancar berkat dukungan keluarga, teman-teman, dan rekan kerja di Indonesia,” ujarnya dengan senyum bersyukur. Program doktoral di Jepang, menurutnya, sangat menekankan pada riset. “Perkuliahan hanya berlangsung di tahun pertama. Setelah itu, fokus utama adalah riset. Kami diberikan ruang laboratorium lengkap dan wajib mengoperasikan instrumen sendiri. Ini melatih kemandirian dan keterampilan teknis,” ceritanya.

Tantangan terbesarnya adalah membagi waktu antara riset dan keluarga. “Riset berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 7 malam, kecuali akhir pekan. Saya harus belajar disiplin dan mengatur waktu dengan baik,” ungkapnya. Namun, di balik tantangan tersebut, ada banyak hal menarik yang ia alami. “Saya belajar bahasa Jepang secara gratis, berteman dengan mahasiswa internasional dari berbagai negara, dan bahkan mempromosikan budaya Indonesia melalui pertunjukan angklung,” kenangnya.

Riset yang Membawa Manfaat: Polimer Fungsional untuk Kesehatan

Fokus riset Dr. Nina selama di Jepang adalah pengembangan material polimer fungsional baru, khususnya polimer heliks buatan yang memiliki aplikasi luas di bidang kesehatan. “Kami berupaya menciptakan material yang dapat digunakan untuk terapi atau pengobatan,” jelasnya. Riset ini tidak hanya menambah khazanah ilmu pengetahuan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional.

“Sistem pendidikan dan budaya Jepang sangat mempengaruhi cara saya berpikir dan bekerja. Mereka mengajarkan disiplin, ketelitian, dan pemanfaatan waktu secara maksimal. Ini yang ingin saya terapkan di UMRAH,” ujarnya.

Kembali ke Indonesia: Mengabdi untuk Negeri

Setelah menyelesaikan studinya, Dr. Nina memilih untuk kembali ke Indonesia dan akan kembali mengabdi di UMRAH. “UMRAH adalah rumah bagi saya. Kampus ini telah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar ke Jepang, dan sekarang saatnya saya membawa pulang ilmu yang saya dapatkan,” katanya dengan penuh semangat.

Ia melihat potensi besar pendidikan kimia dalam pembangunan Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau. “Dengan sumber daya alam yang melimpah, kita bisa mengembangkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, konservasi laut, dan bahkan kewirausahaan berbasis kimia, seperti kosmetik ramah lingkungan atau produk herbal,” paparnya.

Mengintegrasikan Pengalaman Jepang ke dalam Pendidikan di UMRAH

Dr. Nina memiliki rencana besar untuk mengintegrasikan pengalaman risetnya di Jepang ke dalam pengajaran di UMRAH. “Saya ingin menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis riset, meningkatkan budaya disiplin, dan membangun kolaborasi internasional,” ujarnya. Ia juga berencana mengajak mahasiswa untuk menulis dan mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal internasional.

“Saya ingin mahasiswa UMRAH tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu kimia dalam kehidupan nyata. Ini adalah cara kita berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tegasnya.

Pesan untuk Generasi Muda: Semangat dan Konsistensi

Kepada mahasiswa pascasarjana UMRAH yang sedang berjuang menyelesaikan studi, Dr. Nina berpesan, “Tetaplah semangat. Studi doktoral bukan hanya tentang gelar, tetapi tentang membangun kompetensi dan kontribusi. Konsistensi dan manajemen waktu adalah kunci keberhasilan.”

Ia juga berharap agar dosen-dosen muda di UMRAH terus bersemangat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. “Melanjutkan studi adalah investasi untuk diri sendiri dan institusi. Persiapkan diri dengan baik, bangun kolaborasi, dan jangan takut untuk mencoba,” ujarnya.

Membawa Pulang Inspirasi

Perjalanan Dr. Nina Andriani dari Kanazawa ke Kepulauan Riau adalah bukti bahwa ilmu pengetahuan tidak mengenal batas geografis. Dengan semangat dan dedikasi, ia membawa pulang inspirasi dari negeri sakura untuk berkontribusi bagi kemajuan pendidikan dan riset di Indonesia. “Saya berharap apa yang saya lakukan dapat memberikan manfaat bagi UMRAH dan masyarakat Kepulauan Riau,” tutupnya dengan penuh harap.

(Adi Pranadipa)