BEM KM UMRAH Gelar Green Leadership Camp: Membangun Kepemimpinan Hijau Berkeadilan Sosial dan Ekologis

You are currently viewing BEM KM UMRAH Gelar Green Leadership Camp: Membangun Kepemimpinan Hijau Berkeadilan Sosial dan Ekologis

TANJUNGPINANG – Sebagai bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu perubahan iklim dan krisis ekologi global, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar kegiatan Green Leadership Camp: Bakti Lingkungan Hidup 2 yang berlangsung pada 13–15 Juni 2025 di Desa Pengudang, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Mengusung tema “Menumbuhkan Kepemimpinan Hijau Berkeadilan Sosial Ekologi,” kegiatan ini menjadi wadah edukasi sekaligus aksi nyata yang menyatukan semangat konservasi lingkungan dengan nilai-nilai kepemimpinan berkelanjutan. Kegiatan diprakarsai oleh Zaidan Muharramain, mahasiswa Program Studi Manajemen sekaligus Menteri Lingkungan Hidup BEM KM UMRAH, yang juga merupakan alumni Green Leadership Indonesia Kementerian LHK RI dan peserta Sekolah Riset Ekologi Salam Institute Cirebon.

Kegiatan ini terlaksana secara kolaboratif bersama Unit Kegiatan Mahasiswa MAHAPALA UMRAH serta Lembaga Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen. Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda lokal mendapatkan pembekalan materi tentang mitigasi perubahan iklim, ekologi sumber daya kelautan, ekowirausaha, kepemimpinan hijau, serta politik ekonomi lingkungan dan sumber daya alam.

Tak hanya membekali peserta dengan materi teoritis, kegiatan ini juga menyentuh masyarakat melalui program pemberdayaan remaja dan nelayan lokal di Desa Pengudang. Di antaranya berupa sosialisasi herbarium dan teknik ecoprint, pelatihan pertolongan pertama kecelakaan laut, serta pembagian paket sembako bagi warga kurang mampu yang disalurkan melalui koordinasi Kesra Desa Pengudang.

Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 pun dimanfaatkan untuk menggelar aksi penanaman 500 bibit mangrove jenis Rhizophora serta kegiatan beach cleaning yang melibatkan masyarakat desa, pemuda setempat, hingga perangkat desa.

Pj. Kepala Desa Pengudang, Indrayani, S.Sos, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kami bangga menjadi tuan rumah. Semoga para peserta membawa semangat konservasi ke lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Kegiatan ini turut didukung berbagai mitra strategis yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan, di antaranya: Polres Bintan, BP Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Bintan, BPDAS Sei Jang Duriangkang, BASARNAS Kota Tanjungpinang, serta Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bintan, Suprapto, S.T., juga hadir memberikan materi terkait politik lingkungan. Di malam harinya, peserta diajak menyaksikan film dokumenter AFSYA: Membela Hutan Adat sebagai bagian dari penguatan narasi advokasi lingkungan.

Menteri Lingkungan Hidup BEM KM UMRAH, Zaidan Muharramain, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kemah biasa. “Green Leadership Camp adalah ruang pendidikan kesadaran lingkungan. Kami mengintegrasikan materi ekologi, politik, dan ekonomi lingkungan dengan aksi nyata, seperti penanaman mangrove dan pelibatan masyarakat lokal,” ujarnya.

Ketua MAHAPALA UMRAH, Phonik Mahardika, turut menegaskan pentingnya membangun kepemimpinan hijau di kalangan generasi muda. “Kepemimpinan hijau adalah tanggung jawab semua individu. Ini bentuk peran mahasiswa dalam menjawab tantangan degradasi lingkungan.” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen UMRAH, Leonardo, menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak pemuda. “Kegiatan ini bukan hanya soal mencintai alam, tapi juga membentuk jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dan sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.” tambahnya.

Dengan sinergi lintas sektor, pendekatan edukatif-partisipatif, dan aksi nyata di lapangan, Green Leadership Camp diharapkan menjadi langkah awal gerakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan berbasis komunitas di UMRAH dan wilayah Kepulauan Riau secara umum.

Kontributor: Denny Erfanosa
Editor: Rendi A. Saputra