TANJUNGPINANG – Menuju Kerja Sama, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL) adakan diskusi. Di ruang Tanjak Lantai 3 Gedung Rektorat UMRAH, Dompak. Diskusi tersebut disejalankan dengan Sosialisasi Program studi strategi, manajemen, iptek, dan kepemimpinan sekaligus peningkatan komptensi dosen di lingkungan SESKOAL terkait Kemaritiman, Rabu (4/1/2023).
Acara dihadiri oleh Rektor UMRAH Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi., DEA, Kepala Koordinator Dosen (Kakoordos) SESKOAL Laksamana Pertama TNI Judijanto, S.T., M.Si., M.A., CHRMP., CIQnR., S.KM, M.Si, Ka. BAKK Ary Satia Dharma, S.Sos, M.Si. Kepala LP3M Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc, Kepala UPT Perpustakaan Bony Irawan, S,Pd, M.Pd, Kepala UPT PTIK Ferdi Chahyadi, S.T, M.Cs, serta jajaran civitas akademika dari UMRAH dan SESKOAL.
Dalam diskusi itu, Rektor UMRAH Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA menyambut baik kunjungan SESKOAL dalam rangka silaturahmi, sosialisasi, diskusi dan peningkatan kompetensi dosen di lingkungan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL).
“Diharapkan dengan adanya diskusi ini dapat menjaga hubungan baik dari UMRAH dan SESKOAL sekaligus untuk dapat saling bersynergi dalam bidang pendidikan.” ucap Rektor UMRAH.
Dalam kegiatan itu, UMRAH dapat mengambil ilmu dari SESKOAL yang telah berdiri sejak 26 November 1962. Begitupun dengan SESKOAL yang dapat mengambil ilmu di bidang Kemaritiman dari Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Kepala Koordinator Dosen (Kakoordos) SESKOAL menjelaskan terkait program studi di SESKOAL yang memiliki nyawa Bela Negara yang tinggi terutama dibidang Kemaritiman.
Diskusi dimoderatori oleh Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama UMRAH, Ary Satia Dharma, S.Sos, M.Si.
Pada kesempatan itu juga Rektor UMRAH menjelaskan bahwa terdapat banyak kontribusi UMRAH untuk masyarakat terutama di wilayah Kepulauan Riau Indonesia.
“Ada 2 level yang UMRAH lakukan dalam pengabdian kepada masyarakat, Level 1 UMRAH harus siap membangun peradaban, menciptakan SDM yang memiliki pola pikir lebih maju yang memiliki kreatif thinking, problem solving sesuai dengan dharma Ke-1 pembelajaran, dharma Ke-2 penelitian untuk mendapatkan riset, dharma ke-3 pengabdian masyarakat.”, ucapnya.
“Level 2, UMRAH bermitra dengan swasta dan masyarakat untuk mengaplikasikan teknologi untuk dapat di aplikasikan di masyarakat. Seperti gonggong untuk di kembangbiakan dan kita juga berkontribusi dalam hal-hal yang possible yang bisa kita lakukan. Sebagai contoh dibidang hukum kita membantu memberikan masukan untuk dibuatkan PERGUB maupun PERBUP dan peraturan di bidang Kemaritiman.” pungkas Prof. Agung.
Dilanjutkan oleh pertanyaan dari Fadlan (Dosen SESKOAL) terkait apa yang sudah UMRAH berikan kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau. Sebab menurutnya Tambelan, Matak banyak sekali pemuda putus sekolah. “Apakah UMRAH memberikan beasiswa bagi Putra daerah Kepri?” tanyanya.
Kembali menanggapi, Rektor UMRAH menjelaskan bahwa terdapat beasiswa di UMRAH untuk membantu masyarakat Indonesia.
“Beasiswa dari UMRAH namanya beasiswa GURINDAM yang dahulu bernama Mutiara, di Indonesia mungkin UMRAH paling murah SPP atau UKTnya.” Ucap Prof. Agung.
“Terdapat beberapa beasiswa yaitu beasiswa akademik, beasiswa untuk hafis qur’an, serta beasiswa non akademik bagi siswa juara atau prestasi bidang olahraga dengan kuota maksimal hanya 10 orang. Kami mengusahakan dan mendorong itu ke Gubernur dan Bupati untuk bisa menolong masyarakatnya untuk diberikan beasiswa.” Lanjutnya.
“Kita harus memiliki mindset bahwa jangan menganggap orang yang tidak kuliah tidak bisa menghasilkan, banyak yang sarjana tetapi tidak memiliki hard dan soft skill, jadi kita jangan berpikir harus sarjana atau kuliah hanya untuk mendapatkan status sosial.” Ucapnya.
Diskusi dilanjutkan dengan pertanyaan oleh Faisal (Dosen SESKOAL) terkait jurnal yang berkaitan dengan kemaritiman.
“Mahasiswa kami diwajibkan memberikan publikasi jurnal yang sifatnya kemaritiman, tetapi agak susah dan agak mirip dengan jurnal yang lain. Bagaimana cara menilai dan mengarahkan jurnal tersebut untuk menjadi publikasi jurnal di bidang kemaritiman?” Tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Bony Irawan (Ka. UPT Perpustakaan UMRAH) mengutarakan bahwa Plagiarisme di UMRAH semua tugas akhir mahasiswa baik sarjana ataupun magister semua harus bebas plagiarisme namun untuk kemiripan kami memperbolehkan pada level 20% (menggunakan tools Turnitin) kalau untuk bahasa Indonesia sudah bisa terdeteksi. Jadi yang perlu digarisbawahi kemiripin boleh ada yang tidak boleh itu plagiarisme harus nol, kami pernah coba aplikasi atau tools lain tetapi yang paling bagus menurut kami menggunakan Turnitin.” jelas Bony
Pada diskusi tersebut UMRAH membuka pintu selebar-lebarnya untuk bisa bekerja sama dengan TNI AL terutama SESKOAL pada bidang Kemaritiman.
Acara diakhiri dengan pemberian plakat dan cendramata serta foto bersama antara Rektor UMRAH dengan Kakoordos SESKOAL diikuti juga oleh jajaran.
(Ariq, Rendi/Humas UMRAH)