Otak-Otak

SECARA morfologis, kata otak-otak berasal dari bentuk dasar (kata dasar) otak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991:709), otak adalah “benda putih yang lunak terdapat di dalam rongga tengkorak yang menjadi pusat saraf.” Sinonim kata otak adalah benak. Selain itu, secara kiasan otak juga bermakna ‘alat berpikir, pikiran, atau tokoh intelektual (dibalik suatu peristiwa, biasanya yang dianggap negatif).’

Continue ReadingOtak-Otak

Ketika Provinsi Berulang Tahun

SELASA, 24 September 2013, Provinsi Kepulauan Riau memperingati Hari Jadi ke-11. Penetapan 24 September itu sebagai Hari Jadi Provinsi Kepulauan Riau mengambil sempena peristiwa disahkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) pada tanggal dan bulan yang sama sebelas tahun silam, kebetulan pada Selasa juga, tepatnya petang hari menjelang magrib. Walau pemerintahannya baru diresmikan lebih kurang dua tahun kemudian, yakni 1 Juli 2004, undang-undang tentang pembentukan provinsi ini lebih dulu disahkan.

Continue ReadingKetika Provinsi Berulang Tahun

Serbatujuh: Pandangan Raja Ali Haji tentang Ilmu

KEBUDAYAAN Melayu mengenal ungkapan serba yang dikaitkan dengan adat dan adab berpakaian. Dalam hal ini, ada urut-urutan serbatiga, serbalima, serbatujuh, dan serbasembilan. Makin banyak keserbaannya, makin tinggi pula status sosial dan atau derajat seseorang dalam masyarakat serta makin dihormati pulalah orang yang mengenakan keserbaan pakaian itu...

Continue ReadingSerbatujuh: Pandangan Raja Ali Haji tentang Ilmu

Abdul Malik, “Monumen Bahasa Melayu”

Kesepakatan untuk membangun Monumen Bahasa itu terjadi setelah dilaksanakan tiga kali seminar berturut-turut. Pertama, Seminar Bahasa Melayu yang dilaksanakan bersempena Peringatan 200 Tahun Raja Ali Haji pada 2009 di Balai Adat Indera Perkasa, Pulau Penyengat Indera Sakti. Seminar itu ditaja (diprakarsai) oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, yang dibuka, dihadiri sampai selesai, dan ditutup oleh Datuk Seri Haji Muhammad Sani, yang kala itu menjabat Wakil Gubernur Kepulauan Riau.

Continue ReadingAbdul Malik, “Monumen Bahasa Melayu”