TANJUNGPINANG – Okta Viani Candra Sari, mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang berasal dari Kampung Bugis, Tanjungpinang, resmi mewakili Kepulauan Riau (KEPRI) dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVII yang diselenggarakan di Solo. Okta berkompetisi di cabang olahraga menembak, khususnya kategori Air Pistol 10 meter. (10/10/2024).
Sebagai atlet berbakat yang tergabung dalam tim menembak binaan YONMARHANLAN IV, di bawah bimbingan pelatih Alex Chandra, Okta menunjukkan dedikasi dan komitmen untuk mengharumkan nama daerah. Keikutsertaannya dalam kompetisi tingkat nasional itu juga menjadi inspirasi bagi banyak penyandang disabilitas, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berprestasi.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kepulauan Riau, Fachrizal, yang memimpin kontingen KEPRI di PEPARNAS, turut memberikan dukungan penuh kepada seluruh atlet. Fachrizal berharap partisipasi para atlet dari Kepulauan Riau dapat membuktikan kemampuan mereka sekaligus meraih prestasi membanggakan.
“Seluruh atlet menembak yang berlaga di PEPARNAS XVII ini adalah hasil dari pembinaan intensif yang telah dilakukan selama beberapa waktu. Kami yakin bahwa mereka akan memberikan yang terbaik. Partisipasi Okta di PEPARNAS XVII ini tidak lepas dari dukungan penuh dari keluarga, masyarakat, dan UMRAH kampus tempat ia menempuh pendidikan. Semangat dan kerja keras yang ditunjukkan Okta diharapkan dapat memotivasi generasi muda lainnya untuk berani berprestasi tanpa memandang keterbatasan,” ujar Fachrizal.
Mendengar kabar tersebut, Rektor UMRAH Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA turut memberikan dukungan dan doa untuk perjuangan Okta Viani Candra Sari pada ajang PEPARNAS XVII di Solo itu. “Semoga ananda Okta Viani sukses meraih prestasi terbaik pada ajang PEPARNAS XVII tersebut, dan ia diberikan kesehatan serta kelancaran dalam melewati setiap proses dalam kompetisi tersebut,” ucap Rektor UMRAH.
Prof. Agung Dhamar Syakti juga mengungkapkan bahwa di ajang PEPARNAS XVII di Solo itu menjadi momentum penting bagi Okta Viani Candra Sari serta para atlet paralimpik Indonesia lainnya untuk menunjukkan kemampuan serta memperjuangkan kesetaraan di dunia olahraga.
Laporan: Rendi A. Saputra (Humas UMRAH) | Foto: Istimewa
