UMRAH Dorong Aksi Nyata Peduli Lingkungan Lewat Seminar “Kenali, Cintai, Lestarikan”

You are currently viewing UMRAH Dorong Aksi Nyata Peduli Lingkungan Lewat Seminar “Kenali, Cintai, Lestarikan”

TANJUNGPINANG – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan. Bertempat di Auditorium Kampus Dompak, UMRAH menyelenggarakan seminar bertajuk “Kenali, Cintai, Lestarikan: Program Penghijauan sebagai Upaya Pelestarian Alam”, yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa, akademisi, dan komunitas pecinta alam. Minggu (25/5).

Kegiatan ini digagas oleh Organisasi Kemahasiswaan MAHAPALA UMRAH sebagai bagian dari kontribusi mahasiswa terhadap pelestarian lingkungan hidup. Seminar menghadirkan dua narasumber berkompeten yakni Mahadiansar, S.Sos., M.AP., dosen dan praktisi kebijakan publik yang telah lama aktif dalam advokasi lingkungan serta Henky Irawan, S.Pi., MP., M.Sc., pakar ekosistem pesisir yang dikenal luas melalui berbagai inovasi dalam konservasi mangrove di Kepulauan Riau.

Kolaborasi Ilmu dan Aksi: Sinergi Menuju Lingkungan Lestari

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UMRAH, Dr. Suryadi, S.P., M.H., menyampaikan bahwa rehabilitasi dan konservasi mangrove merupakan dua langkah saling melengkapi dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

“Rehabilitasi membantu memulihkan ekosistem yang rusak, sedangkan konservasi memastikan ekosistem yang ada tetap lestari dan berfungsi,” ujar beliau.

Lebih lanjut, Suryadi menekankan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat Program Kampus Berdampak yang menjadi prioritas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia mengapresiasi inisiatif MAHAPALA UMRAH yang telah berhasil menggugah partisipasi berbagai organisasi kemahasiswaan lain untuk bersama-sama bergerak dalam aksi pelestarian lingkungan.

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Mahadiansar, dalam sesi bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Pelestarian Lingkungan: Urgensi, Tantangan, dan Aksi Nyata”, menguraikan pentingnya peran generasi muda dalam mengawal isu-isu ekologis. Ia menyoroti bahwa mahasiswa memiliki posisi strategis dalam membentuk opini publik dan mendorong perubahan sosial, baik melalui platform digital maupun aksi nyata di lapangan.

“Masa depan bumi ini adalah titipan dari generasi yang akan datang. Kita harus bertindak sekarang, dan mahasiswa adalah ujung tombaknya,” tegasnya.

Mangrove sebagai Aset Sosial-Ekologis

Mengupas dari sisi ekologi pesisir, Henky Irawan menyampaikan materi “Pengenalan Ekosistem Mangrove” secara komprehensif. Beliau menjelaskan bahwa mangrove bukan hanya pelindung garis pantai, tetapi juga penggerak ekonomi masyarakat pesisir.

“Ekosistem mangrove tidak hanya menjaga garis pantai dan menyediakan habitat bagi biota laut, tetapi juga membentuk komunitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan ilmiah dan partisipatif dalam upaya konservasi mangrove, khususnya di Pulau Bintan yang memiliki keragaman hayati mangrove yang tinggi.

Aksi Tanam Mangrove: Dari Ruang Seminar ke Lapangan

Usai sesi seminar, seluruh peserta melanjutkan kegiatan dengan aksi nyata berupa penanaman 500 bibit mangrove di kawasan pesisir Kampus UMRAH Dompak. Kegiatan ini menjadi wujud langsung dari semangat yang digaungkan selama seminar—bahwa pelestarian lingkungan membutuhkan keterlibatan aktif, bukan hanya wacana.

Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, mahasiswa, dosen, serta komunitas lingkungan bahu-membahu menanam bibit mangrove sebagai bagian dari upaya rehabilitasi kawasan pesisir sekaligus simbol komitmen terhadap keberlanjutan.

Semangat Hijau yang Menular

Seminar dan aksi penanaman ini tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi. Kombinasi antara perspektif kebijakan publik dan pendekatan ilmiah terbukti menjadi fondasi kuat dalam mendorong perubahan berkelanjutan.

UMRAH melalui kegiatan ini kembali menegaskan perannya sebagai kampus maritim yang berpihak pada kelestarian lingkungan. Ketika ilmu pengetahuan bersinergi dengan semangat muda, pelestarian alam bukan lagi sekadar wacana tetapi menjelma menjadi gerakan nyata. (RAS/Humas)