TANJUNGPINANG – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar kuliah umum yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Dompak, terkait revolusi industri makanan 4.0 dalam ketahanan pangan, Senin (30/5/2022).

Sebelum kuliah umum berlangsung, Rektor UMRAH, Prof. Dr Agung Dhamar Syakti dalam sambutannya memberikan ucapan terima kasih kepada Mr. Teh Kim Yew (Republic PolyTechnic of Singapore), Dr. Steven Fong (Republic Polytechnic of Singapore), Syamsul Bahrum, Ph.D sebagai Analis Kebijakan Utama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dan Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc sebagai Kepala LP3M UMRAH.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Mr. Teh Kim Yew, Dr. Steven Fong, Syamsul Bahrum, Ph.D dan Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc yang dapat hadir memberikan ilmu terkait revolusi industri makanan 4.0 dalam ketahanan pangan yang nantinya akan sangat bermanfaat sekali bagi Mahasiswa/i, civitas akademika UMRAH, dan masyarakat Indonesia,” ujar Rektor.

Selain ucapan terima kasih, Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA menukil ungkapan dari Einstein yang relevan dengan tema kuliah umum ini, “Stronger species will survive nor the most intelligent species that survives but the one that is most adaptable to change”.

Sebagai pengantar kuliah umum tersebut Syamsul Bahrum, Ph.D Analis Kebijakan Utama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengucapkan bahwa yang sangat penting di saat ini bukan hanya untuk menghasilkan produk makanan dalam hal kuantitas melainkan jaminan kualitas produk dan kesinambungan produk.

Kuliah umum ini membahas tentang revolusi industri makanan 4.0 dalam ketahanan pangan, sebagai narasumber Dr. Steven Fongs dan Mr Teh Kim Yew membahas cara efektif dan efisien dalam industri makanan di era 4.0.

“Dimasa depan nanti, robot dapat membantu kegiatan manusia dengan lebih cepat dan efisien. Sehingga Revolusi Industri 4.0 dalam ketahanan pangan akan segera terjadi dan menguntungkan manusia,” ucap Mr Teh Kim Yew yang membawakan materi terkait otomasi dan robotika era 4.0.

Dr. Steven Fongs sepakat dengan apa yang disampaikan oleh koleganya tersebut, karena dalam revolusi industri 4.0 bukan hanya tentang kuantitas melainkan kualitas dengan cara mempersingkat waktu tanpa adanya kesalahan membuat kualitas produk makanan menjadi lebih baik.

” Dalam meningkatkan produksi pangan dalam hal ini budidaya perikanan, dibutuhkan metode baru untuk membuat produksi meningkat tanpa mencemari lingkungan dan mengatur ketersediaan ikan di pasar adalah dengan metode budidaya di tengah laut guna lebih efektif dan efisien dengan biaya penanganan lebih murah,” Ujar Dr. Steven Fongs yang membawakan materi mengenai akuakultur 4.0. dengan studi kasus negeri Singapura.

Laporan: Ariq Imron, Rendi

Editor: Adi Pranadipa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini