TANJUNGPINANG – Universitas Maritim Raja Ali Haji kembali meloloskan proposal dan menerima pendanaan riset kompetitif nasional melalui program matching fund tahun 2022. Program ini diseleksi melalui platform Kedaireka (https://kedaireka.id) yang merupakan singkatan dari kedaulatan Indonesia untuk reka cipta..
Kedaireka merupakan platform digital tempat bertemunya Insan Dikti (dosen di lingkungan Kemendikbud) dengan Mitra atau DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) sehingga memungkinkan terjalinnya kolaborasi yang lebih mendalam dan menyeluruh antara perguruan tinggi dengan industri, sehingga perguruan tinggi dapat menghadirkan solusi untuk penyelesaian permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kolaborasi tersebut akan mendorong perguruan tinggi mencapai IKU, memantapkan perannya dalam mewujudkan Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta, dan mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Kolaborasi disusun dalam sebuah proposal yang pendanaanya dinamakan Matching Fund, merupakan bentuk nyata dukungan dari Kemendikbud untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi dengan pihak Industri/Lembaga Pemerintah dengan alokasi dana tahun 2022 mencapai Rp1 triliun.
Rektor UMRAH, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA menyampaikan bahwa Program Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah dan media peningkatan kolaborasi antara UMRAH dan mitra.
Selain itu Matching Fund juga akan mampu meningkatkan kemanfaatan dan relevansi pengembangan ilmu dan teknologi yang berkembang di UMRAH.
Pada kesempatan yang berbeda, Dr. Dony Apdillah selaku manager Program Matching Fund UMRAH mengatakan bahwa tahun ini UMRAH telah mengirim 2 proposal ke platform kedaireka, dengan 2 tema besar ; (1) Topik Rehabilitasi dan Ekowisata Mangrove dengan ketua tim task force Dr. Dony Apdillah; (2) Topik stunting dengan ketua Dr. Lily Viruly.
Menurutnya dari kedua proposal tersebut satu proposal telah dinyatakan lolos, merupakan kelanjutan dari program tahun 2021 dengan mitra kerjasama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, merupakan instansi vertikal dibawah Presiden RI.
“Sementara proposal dengan topik “Stunting” dengan mitra kolaborasi BKKBN sedang dalam penjadwalan Pitching atau Verifikasi finansial. Kita optimis dan berdoa proposal tema stunting juga ikut lolos tahun 2022 dengan possibility 90%” Tambahnya.
Berkenaan dengan total pendanaan yang diajukan, Dony Apdillah menyebutkan nominal pendanaan yang mencapai lebih dari 3 milyar untuk kedua proposal.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan untuk Rehabilitasi dan ekowisata mangrove target program tahun ini adalah : (1) Desain pengembangan ekowisata berbasis Bisnis Model Canvas (2) Pengembangan Greenhouse (Rumah Kultur Semai Modern), (3) Penerapan Smart Edu-Aquaculture dikawasan ekosistem mangrove dan (4) Brief policy pengelolaan cadangan carbon pada hutan bakau.
“Dalam rangka implementasi program rehabilitasi dan ekowisata mangrove Perjanjian Kerjasama (PKS) telah ditandatangani antara UMRAH dan BRGM, sekarang tinggal menunggu Surat Pelaksanaan Mulai Kerja (SPMK) dari Kemendikbud”. Terang Manager Program Matching Fund yang juga Koordinator Puslit PPSPL UMRAH itu kepada Redaksi Teraju UMRAH.
(Rendi/Humas)
Editor : Adi Pranadipa