Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti didapuk menjadi Chairman dalam sesi Emerging Disease and Biodiversity pada pertemuan puncak Climate Change and Research: The Path Towards Adaptation and Resilience yang diselenggarakan tanggal 23-25 Oktober 2022 di Kempinski Palace Djibouti, Republik Djibouti – Afrika.

Dalam sesi wawancara oleh TV Nasional Djibouti, Rektor Umrah, Prof Agung mengutip laporan dari NOAA (2021) bahwa peningkatan suhu tahunan daratan dan lautan di Bumi sejak 1880 meningkat 0.080C pertahun selama 100 tahun, namun sejak 1981 justru naik menjadi 0.180C pertahun.

“Jadi dengan kalkulasi sederhana tahun 2022 ini sebenarnya suhu bumi sudah meningkat 1.840C sejak 1880” ujar Prof Agung.

Lanjutnya lagi, kondisi ini terbukti telah menyebabkan peningkatan ketidakseimbangan alam seperti kekeringan di beberapa bagian bumi sementara disisi lain terjadi banjir karena curah hujan yang sangat tinggi, badai siklon tropis, peningkatan sebaran polutan, penurunan keanekaragaman hayati (biodiversitas), emerging disease dan peningkatan air muka laut.

“Tiga konsekwensi terakhir ini yang menjadi perhatian UMRAH mengingat Kepulauan Riau dikenal kaya dengan keanekaragaman hayati dan lokasi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil yang sangat rentan dengan peningkatan air permukaan laut yang menurut estimasi para ahli meningkat 3 mm per tahun.” Jelas Prof. Agung

Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Djibouti, H.E. Ismail Omar Guelleh dihadiri oleh pemimpim-pemimpin negara Afrika seperti Mesir, Ethiophia, Kenya, Somalia, Sudan Selatan dan Rwanda beserta Menteri-Menteri terkait. Presiden Djibouti juga meresmikan fasilitas riset Regional Research Observatory on the Environment and Climate (RROEC) yang dinahkodai oleh Dr. Moussa Mahdi Ahmed.

Dalam kesempatan yang sama UMRAH mendapat kehormatan untuk dapat menandatangani Nota Kerja Sama dengan RROEC pada tanggal 24 Oktober 2022 dimana lingkup kerja sama kali akan difokuskan kepada pengembangan riset lingkungan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Selain itu, kegiatan visiting scientist dan magang mahasiswa juga dapat difasilitasi melalui platform kerjasama yang sejalan dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Pada sesi networking forum, UMRAH mulai menjajaki kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Eropa yang menjadi mitra Afrika seperi Universitas Cote D’Azzur dan Universitas Toulon dari Perancis serta Russia Marine Science Institute.

Laporan: Agung Dhamar Syakti.

Editor : Adi Pranadipa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini