Beranda blog Halaman 110

Pemprov Kepri akan Bantu Beasiswa Calon Mahasiswa UMRAH berprestasi Non Akademik

0
Pemprov Kepri akan Bantu Beasiswa Calon Mahasiswa UMRAH berprestasi Non Akademik

TANJUNGPINANG – Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc dan Pelaksana Tugas Gubernur Kepri H. Isdianto bersepakat untuk melakukan pertemuan

Pertemuan kedua institusi tersebut merupakan hal yang sudah lama direncanakan oleh Rektor UMRAH dan Plt. Gubernur Kepri, namun baru terlaksana pada Senin (07/10) kemarin dengan alasan kesibukan masing-masing dua pucuk pimpinan tersebut

Dalam pertemuan itu Rektor UMRAH dan Plt. Gubernur Kepri Fokus pada pembahasan perkembangan Pendidikan di Kepri khususnya di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Diawal pertemuan Plt. Gubernur H. Isdianto menyampaikan komitmennya terhadap pendidikan bagi putra-putri Kepri. Merespon hal tersebut Rektor UMRAH Prof. Akhlus menyampaikan bahwasannya UMRAH juga memiliki kepedulian yang sama terhadap putra-putri terbaik Kepri

Rektor menjamin bahwa Pendidikan di UMRAH saat ini sudah berjalan baik dari segala sisi dan dapat menjadi pilihan bagi putra-putri Kepri sebagai tempat perkuliahan

“Pendidikan di UMRAH saat ini sudah berjalan baik dari segala sisi. Dari sisi Program studi UMRAH sudah bagus dan dapat bersaing, Untuk Akreditasi Institusi sudah B, Sarana prasarana sudah mendukung, SDM dan Kelembagaan juga baik. UMRAH sendiri juga sudah mempunyai jaringan yang luas baik Nasional maupun Internasional,” terang Rektor kepada Plt. Gubernur Kepri

“Sebagai Perguruan Tinggi Negeri, sudah termasuk Perguruan Tinggi yang baik di Indonesia. Untuk itu diharapkan putra-putri terbaik Kepri juga bisa memilih UMRAH sebagai tempat perkuliahannya,” tambah Rektor Akhlus

“UMRAH punya jalur khusus untuk putra-putri terbaik Kepri yang berprestasi di bidang non akademik, yaitu Jalur Mutiara UMRAH. Kita mengundang putra-putri terbaik Kepri berprestasi non akademik misalnya, di bidang olah raga, seni budaya dan lainnya mempunyai level prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional bisa berkuliah di UMRAH melalui jalur Mutiara tersebut,” ucap Rektor yang didampingi oleh Wakil Rektor II bidang Umum, perencanaan, keuangan dan informasi Assoc. Prof. Agus Sutikno, SP, M.Si

Namun pada pertemuan itu Rektor menyampaikan kendala dari program beasiswa Jalur Mutiara yang dimiliki UMRAH itu. Rektor menjelaskan bahwa problemnya saat ini adalah belum adanya pos anggaran beasiswa non akademik dimaksud, karena selama ini yang ada hanyalah beasiswa di bidang akademik

Sebagai solusi Rektor coba menawarkan kepada Plt. Gubernur Kepri untuk menyediakan pos anggaran beasiswa non akademik tersebut

Mendengar hal tersebut, Plt. Gubernur H. Isdianto merespon dengan menegaskan kembali atas komitmennya terhadap masalah pendidikan akan di support penuh olehnya dan akan coba dicari cara dan solusinya melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepri

Dengan demikian Rektor UMRAH dan Plt. Gubernur Kepri mengharapkan para putra-putri terbaik Kepri yang berprestasi di bidang olah raga, seni budaya, dan sebagainya di bidang non akademik masih berada disini (Kepri) untuk berjuang dan mengukir prestasi atas nama Provinsi Kepri

(Rendi/Humas)

SEMIRATA 2019 bahas kontribusi Bahasa,Sastra, Seni Budaya di Era Digital

0
SEMIRATA 2019 bahas kontribusi Bahasa,Sastra, Seni Budaya di Era Digital

TANJUNGPINANG – Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Barat) gelar Seminar Internasional dan Rapat Tahunan (SEMIRATA) 2019 di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Sabtu (28/9) bertempat di Aula Kantor Gubernur Kepri Balairung Wan Seribeni, Dompak

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) sebagai tuan rumah penyelenggaraan SEMIRATA berhasil mendatangkan berbagai pembicara dari beberapa negara

Rektor UMRAH sekaligus Ketua BKS-PTN Wilayah Barat, Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc dalam sambutannya menerangkan bahwa BKS-PTN Barat minimal akan menggelar seminar internasional dua kali dalam setahun, yang sebelumnya telah dilaksanakan di Palembang. “Berkat lobi dan usulan Dekan FKIP Assoc. Prof. Dr. Abdul Malik, M.Pd maka seminar internasional kedua tahun 2019 berhasil digiring ke Kepri ini,” ucap Rektor Akhlus

Rektor UMRAH yang juga Ketua BKS-PTN Barat Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc saat memberikan sambutan

“Maka UMRAH yang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraanya. Dan akhirnya kita sepakati seminar ini disejalankan dengan hari jadi ke-17 Provinsi Kepulauan Riau,” tambahnya

Rektor Akhlus juga menerangkan bahwa Semirata ini nantinya akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi apa saja yang harus diperbuat oleh pihak terkait. Contohnya Bahasa maka rekomendasinya akan disampaikan kepada Badan/kantor Bahasa

“Seminar Internasional BKS-PTN Barat 2019 ini akan Lahirkan Rekomendasi untuk Kemajuan Kepri”

– Prof. Akhlus

Termasuk juga pemanfaatan teknologi, apa yang harus dibuat sehingga pemanfaatan teknologi dalam bidang bahasa dan seni budaya ini bisa maksimal. Termasuk Pantun yang pernah diupayakan untuk diusulkan menjadi warisan budaya dunia

“Kami dari UMRAH telah berhasil mencatatkan rekor MURI berbalas Pantun secara spontan selama 10 jam, 10 menit, 10 detik itu juga termasuk salah satu upaya supaya pantun itu keberadaannya dikesan oleh dunia,” ungkapnya

SEMIRATA BKS-PTN Barat Bidang Ilmu Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya akan membuahkan kesepakatan dari hasil pemikiran dan kajian yang dapat dimanfaatkan pemerintah

“Kegiatan ini untuk mendukung kemajuan daerah, termasuk mengembangkan Pulau Penyengat sebagai pusat pengembangan budaya, bahasa, sastra dan seni,” tutup Rektor Akhlus dihadapan peserta SEMIRATA

Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto didampingi Rektor UMRAH, Ketua Bidang Bahasa BKS-PTN Barat, Sekda Provinsi Kepri dan Dekan FKIP UMRAH saat memukul gong tanda acara dibuka

Pada kesempatan yang sama, Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara

Isdianto menjelaskan bahwa Universitas Maritim Raja Ali Haji layak menjadi tuan rumah dalam kegiatan itu karena selama ini berhasil menggelorakan kaidah Bahasa Indonesia kepada anak bangsa, dan melahirkan cukup banyak sastrawan muda. Dia juga mengapresiasi peneliti dari 21 Perguruan Tinggi di Indonesia maupun Luar Negeri membahas Bahasa, sastra, budaya dan seni di Kota Tanjungpinang ini

Menurutnya Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang juga salah satu pusat perkembangan budaya dan sastra di Indonesia sehingga layak dikaji lebih mendalam agar berkembang pesat. Penyengat, sebagai pulau yang disepakati sebagai cikal bakal lahirnya Bahasa Indonesia memiliki potensi yang besar

Ketua Bidang Ilmu Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya BKS-PTN Barat, Isda Pramudiati saat membacakan laporannya

Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat Bidang Ilmu Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya, Isda Pramudiati memastikan kegiatan ini memberi kontribusi kepada perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat

Kontribusi berupa pemikiran dan hasil kajian dari para dosen dan peneliti yang berasal dari perguruan tinggi negeri di wilayah bagian barat Indonesia

(Rendi/Humas)

Foto : Adi Pranadipa (@adipranadipa)

UMRAH dan ITB Jalin Kerja Sama Tri Dharma Perguruan Tinggi

0
sumber: ITB

Bandung, umrah.ac.id – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sepakat menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kesepakatan kerja sama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor UMRAH, Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc dengan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. bertempat di Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari No. 64 Bandung, Senin (23/9/2019)

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman antara Fakultas Teknik UMRAH dengan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB tentang kerjasama penelitian dan implementasi penggunaan energi terbarukan untuk aliran listrik bagi daerah yang terisolasi dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan kualitas hidup masyarakat.

Hadir dari pihak Fakultas Teknik UMRAH, Dekan FT UMRAH, Ibnu Kahfi Bachtiar, S.T., M.Sc., serta dari pihak STEI ITB, Dekan STEI ITB, Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng.,

Rektor Umrah, Prof. Dr. Syafsir dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dan berterima kasih kepada ITB atas terselenggaranya kerja sama tersebut. Ia berharap, dengan adanya kerja sama ini membuat sumber daya manusia yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau dapat berkembang pesat dan kedua belah pihak bisa saling mengembangkan energi terbarukan dan juga di bidang transportasi, khususnya di Kepulauan Riau.

Sebagai universitas yang tergolong baru menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Umrah ingin menunjukkan kontribusi bagi Indonesia. Selain itu pula, Umrah juga ingin mendapat pengalaman dari ITB guna merealisasikan pengembangan daerah di Kepulauan Riau.

“Untuk kedepannya, Umrah tidak hanya ingin menjalin kerjasama hanya dengan STEI ITB saja, melainkan pula akan bekerjasama dengan fakultas atau sekolah lain yang terdapat di ITB,” ujar Rektor Umrah.

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah dalam hal ini menyambut baik dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bersama ini, karena menurutnya energi itu sangat penting bagi kehidupan di zaman sekarang. “Saat ini kita memasuki era 4.0 yang mana jika kita hidup tanpa adanya sumber listrik maka tidak akan ada kehidupan seperti saat ini,” ucapnya.

Disampaikan Prof. Kadarsah, Indonesia memiliki tiga sumber daya alam (SDA) utama yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik, mineral, hidrokarbon, dan terbarukan. SDA mineral dapat berupa batubara, uranium, dll. Sementara SDA hidrokarbon meliputi minyak bumi dan gas, juga SDA terbarukan seperti air, angin, dan matahari. “Merupakan sebuah anugerah tersendiri karena ketiga SDA tersebut terdapat di Kepulauan Riau,” ujarnya.

“Banyak negara asing berkepentingan terhadap sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, khususnya mineral dan hidrokarbon, tetapi sumber daya alam terbarukan tidak dapat dimanfaatkan pihak asing. Oleh karena itulah, Indonesia dianggap sebagai negara mandiri karena adanya energi baru dan terbarukan,” tambahnya.

Bentuk kerja sama ini dinilai sangat penting untuk saat ini dan masa depan. Prof. Kadarsah sendiri berharap semoga bentuk kerja sama ini dapat mencapai lingkup yang lebih luas. ITB sendiri akan siap untuk berkolaborasi kembali bersama Umrah, bukan hanya di bidang sumber daya saja, tapi juga pada bidang-bidang lainnya. (UMRAH/ITB)

Dosen UMRAH Raih Beasiswa S3 MEXT (Monbukagakusho) ke Jepang

1
Dosen UMRAH Raih Beasiswa S3 MEXT (Monbukagakusho) ke Jepang

TANJUNGPINANG – Hendra Kurniawan, dosen Jurusan Teknik Informatika – Fakultas Teknik UMRAH yang juga bertugas sebagai Ketua Jurusan berhasil meraih Beasiswa MEXT (dulu bernama beasiswa Monbukagakusho) untuk tahun 2019.

Salah satu beasiswa yang cukup prestigius tersebut berhasil diraih oleh Hendra bersama dengan 22 orang penerima beasiswa lainnya yang berasal dari berbagai Universitas di Indonesia.

Penerima Beasiswa MEXT mendapatkan beberapa fasilitas seperti : bebas biaya uang kuliah, tanggungan biaya hidup selama 3 tahun, tiket pesawat PP pada saat keberangkatan dan kepulangan dan program magang dilembaga penelitian atau perusahaan sesuai dengan bidang riset

Pada periode tahun 2019, 22 orang penerima Beasiswa MEXT juga berkesempatan untuk mengikuti Program Innovative Asia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM antara Jepang dan negara-negara dikawasan Asia.

Hendra merupakan satu-satunya penerima beasiswa yang berasal dari wilayah Sumatera. Sebagian besar penerima Beasiswa MEXT tersebut berasal dari Universitas Ternama di Indonesia seperti UI, ITB, UGM, ITS, dan IPB. Hal tersebut membuktikan bawah dosen UMRAH juga dapat bersaing di tingkat Internasional

Dalam proses seleksi yang dilakukan bertahap dan berjenjang, Hendra menjelaskan pengalamannya hingga akhirnya diterima sebagai mahasiswa Program Doktor Kanazawa University Jepang.

“Program Beasiswa MEXT ini merupakan Program University Recommendation. Dimana setiap pelamar beasiswa wajib mendapatkan persetujuan calon promotor untuk melakukan pendaftaran online” ujar Hendra.

Pada tahap awal dilakukan seleksi administrasi melalui kampus dengan mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran dan lampiran yang dibutuhkan seperti ijazah dan transkrip S2, proposal penelitian, sertifikat TOEFL/IELTS. Setelah administrasi pendaftaran selesai, peserta yang layak akan dijadwalan wawancara online dengan 5 orang penguji/komite.

Komite terdiri dari 1 orang calon promotor dan 4 orang penguji yang menanyakan fokus proposal penelitian dan pencapaian-pencapaian yang pernah diperoleh oleh calon penerima beasiswa. Hasil wawancara akan menentukan kelulusan penerima beasiswa MEXT di Kanazawa University pada tahun 2019,” jelasnya

Hendra Kurniawan (Dosen FT UMRAH) Penerima Beasiswa MEXT (monbukagakusho) Studi S3 di Kanazawa University Jepang (F-Istimewa)

Beberapa tips disampaikan oleh beliau ketika akan mengajukan beasiswa ke luar negeri diantaranya yang harus dipersiapkan adalah kemampuan berbahasa Inggris, Proposal penelitian, dan lainnya

“Bahasa Inggris merupakan syarat utama ketika akan mengikuti perkuliahan di luar negeri, biasanya penyedia beasiswa mensyaratkan nilai tertentu untuk test TOEFL/IELTS. Hal kedua yang sangat penting adalah proposal penelitian (research proposal).” terang Hendra

Pelamar beasiswa biasanya diminta menuliskan proposal secara singkat dan jelas, umumnya berjumlah 5-6 halaman kertas ukuran A4 dengan spasi 1.5. prosal menggambarkan tujuan penelitian yang akan dikerjakan selama masa studi S3 dilengkapi dengan literatur pendukung terbaru. Usahakan mencantumkan/mensitasi hasil publikasi calon promotor yang akan dilamar dalam proposal penelitian.

“Pada saat wawancara, kemampuan yang utama adalah menjawab setiap pertanyaan penguji dengan jelas. Tidak perlu terlalu cepat atau terburu-buru dalam menjelaskan suatu jawaban pertanyaan. Dalam wawancara juga diusahakan kita dapat mempromosikan individu kita melalui capaian-capaian sehingga membuat para penguji tertarik untuk meluluskan kita dalam seleksi beasiswa. Komponen terakhir yang juga sangat dibutuhkan adalah rekomendasi dari atasan atau pimpinan universitas tempat kita mengabdi. Rekomendasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan penyedia beasiswa menjadi salah satu kunci utama untuk mendapatkan beasiswa luar negeri,” tutupnya

(Rendi/Humas)

Kabar UMRAH