Batam – Tiga Orang Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Aris Kurniawan, Ilham Ramadani, dan Ahmad Saiful mengikuti event e27 academy yang berlangsung di Turi Beach Resort, mulai Rabu (28/11) hingga Jumat (30/11).

e27 Academy adalah program pembelajaran tiga hari yang dirancang untuk membantu calon pendiri startup tahap awal membangun perusahaan mereka dan memahami bagaimana ekosistem startup.

para peserta dalam e27 academy ini berasal dari 17 negara, yaitu Bangladesh, Brunei, Cambodia, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Philippines, Romania, Singapore, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, United Arab Emirates (Dubai), United Kingdom, USA, Vietnam.

Para peserta pelatihan e27 academy diberikan Workshops yaitu mendalami secara mendalam kerangka kerja, studi kasus, dan langkah-langkah yang dapat segera ditindaklanjuti dalam membangun startup mereka. Lalu mereka diberikan kesempatan melakukan Diskusi Roundtable, yaitu mendiskusikan dan menyelesaikan masalah pembangunan perusahaan dan masalah dengan mentor dan rekan.

1 dari 5

Kemudian para peserta bisa melakukan Mentoritas dan Networking, yaitu Konsultasi pribadi one-by-one atau konsultasi secara empat mata dengan mentor dan jaringan yang difasilitasi di antara rekan dan mentor.

Beberapa agenda workshop dan coaching diantaranya “A Startup Guide to Understanding the Southeast Asia Market”, yang di sampaikan oleh Michael Lints dari Golden Gate Ventures. Setelah itu  Radhika Dutt yang memberi materi dengan tema “The Practical Guide to Building Radical Product”, dan dilanjutkan lagi oleh Cheryl Chong dari FundedHere bertema “Exploring Alternative Fundraising Methods” .

Paddy Tan dari Interventures memberikan presentasi dengan tajuk “Determining the Best Strategy for Startup Scalling” dan disambung oleh Florian Cornu dari Flow Ventures bertema “Financial and Cashflow Management”

Rektor UMRAH, Prof. Dr. Syafsir Akhlus yang mendampingi mahasiswa UMRAH saat pembukaan menyampaikan bahwa keikutsertaan UMRAH dalam forum e27 ini  adalah bagian dari kerjasama dengan Nongsa Digital Park (NDP).

“Ada 16 Negara yang hadir di e27 academy tersebut, dan itu tidak gratis. Namun UMRAH mendapatkan keistimewaan tersendiri, tanpa biaya pihak Nongsa Digital Park memberikan kesempatan kepada Mahasiswa kita untuk ikut serta di e27 Academy tersebut”. Ungkap Prof. Akhlus

Aris Kurniawan, mahasiswa Teknik Informatika UMRAH yang ikut bersama tiga dua orang rekannya dengan bendera startup hokagelab mengatakan kalau helat ini memberi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan jejaring dengan malaysia dan singapura.

“Walau startup kami masih level mahasiswa, yang kami dapatkan disini banyak sekali, seperti management tim, menghadapi konflik tim, dan mendapatkan investor di indonesia” ujar Aris disambut anggukan dua orang rekan satu timnya.

Setelah keseluruhan acara terlaksana, panitia bersama para mentor dan peserta melakukan rekreasi atau kunjungan ke kantor Nongsa Digital Park dan Infinite Studio.

Peningkatan kualitas perguruan tinggi bisa dilakukan dengan mengadakan kerja sama serta kolaborasi antar perguruan tinggi. Hal inilah yang menjadikan kedua Universitas di Riau (Darat dan Kepulauan) ini sepakat untuk berkolaborasi. Kesepakatan untuk berkolaborasi ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman(MoU) yang ditandatangani oleh pihak Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Universitas Riau di Aula Serbaguna Rektorat UMRAH Dompak, Jumat(30/11).

Kerja sama dua Perguruan Tinggi di Riau ini, adalah bentuk perhatian Pengelola Pendidikan Tinggi terhadap peningkatan Tridarma Perguruan Tinggi. Hal ini diungkap oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistim Informasi Universitas Riau (Unri), Prof Dr Mashadi MSi, di hadapan civitas akademika Unri-UMRAH. “Ada delapan ruang lingkup perjanjian kerjasama. Pertama, penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasi dan profesi. Kedua, Pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”

“Ketiga, pengembangan dan pemanfaatan laboratorium untuk pembelajaran, Keempat penyediaan bantuan tenaga ahli pada kegiatan bimbingan teknis, lokakarya atau seminar, Kelima, penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan dan pogram lainnya. Selanjutnya yang keenam, adalah pengembangan sumber daya manusia melalui pogram pascasarjana pada jenjang Strata Dua (S2) dan Starata Tiga (S3). Ketujuh, pelaksanaan praktik lapangan, kuliah kerja nyata, Bakti Kerja Praja dan Program Magang bagi Mahasiswa Umrah, dan delapan, bidang lainnya yang relevan dengan upaya pengembangan kapasitas kelembagaan, manajemen pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan,” ungkapnya.

Rektor UMRAH, Prof Dr Syafsir Akhlus MSc, menyampaikan saat ini diperlukan upaya untuk melakukan peningkatan kolaborasi antar perguruan tinggi, sehingga setiap perguruan tinggi bisa berbagi ilmu dengan di daerah lain dalam periode tertentu.

“Bentuk konkret dari adanya kerja sama ini adalah dengan mengadakan penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasi dan profesi, kerja sama penelitian, pengembangan dan pemanfaatan laboratorium,pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pogram pascasarjana S2 dan S3, serta pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kedua universitas,” jelas Akhlus.

“Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan mutu Perguruan Tinggi (PT) karena persaingan PT saat ini sudah mengglobal. Dalam persaingan yang semakin kompetitif, yang diperlukan adalah kerja sama dan kolaborasi antar universitas bukan sebaliknya. Masing masing PTS memiliki kelebihan sehingga hal ini dapat ditransfer masing-masing PT dengan biaya yang terjangkau dan teknologi tinggi. Selain itu, kerja sama ini dalam rangka mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi yang menitikberatkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian,” tutupnya.

Prof. Mashadi dalam kesempatan yang sama juga mengucapkan terimaksih kepada Rektor UMRAH, Prof Dr Syafsir Akhlus MSc, atas penyambutannya yang luar biasa dan selamat kepada Umrah atas perolehan peringkat akreditasi B yang telah dicapai. UMRAH merupakan Universitas baru yang termasuk cepat pergerakannya untuk memajukan dunia pendidikan terutama untuk kepulauan Riau

“Umrah dengan Unri adalah seperti “kakak-beradik” dari sisi umur, namun dari jumlah Program Studi (Prodi) Unri lebih banyak. Dari pandangan “kakak-beradik” inilah, Unri-UMRAH mengkolaborasikan kerjasama dalam bidang riset bersama antar universitas. Dari sistem kerjasama, Unri selalu berusaha untuk melakukan berbagai kerjasama untuk kemajuan Pendidikan Tinggi secara nasional,” ujar Mashadi.

“Dapat disebutkan, pada kepemimpinan Rektor UMRAH saat ini beserta jajarannya, mulai nampak ada perubahan yang sangat pesat dalam dunia Pendidikan Tinggi di Kepulauan Riau. Oleh karena itu, Unri sendiri memiliki 63 orang guru besar, dan 300 Doktor yang siap untuk berkolaborasi dan kerjasama dengan Umrah,” kata Profesor pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unri ini.

“Besar harapan dari kolaborasi kerjasama ini berjalan lancar untuk kebutuhan bersama terutama indikator peningkatan universitas,” tuturnya. (unri/umrah)